Server dapat mengalami downtime atau waktu henti yang dapat mengakibatkan kerugian besar dan kehilangan rasa percaya dari pelanggan. Untuk mengatasi kegagalan server, diperlukan server monitoring yang berkelanjutan. Sebelum mendapatkan panduan praktik terbaiknya, simak berbagai info terkait server downtime berikut ini. 

Apa Itu Server Downtime?

Downtime adalah waktu henti, jadi server downtime merupakan periode saat server tidak berfungsi. Situasi ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, seperti kegagalan perangkat keras atau ada masalah pada pasokan daya, serta masalah kritis dengan konektivitas jaringan dan perangkat lunak. 

Mengukur Dampak Downtime pada Server

Mengukur dampak dari downtime pada server secara obyektif sebenarnya relatif sulit. Berdasarkan data dari sumber yang diverifikasi, 91% dari semua perusahaan mengklaim bahwa 1 jam downtime pada server penting akan meningkatkan kerugian awal perusahaan dengan jumlah yang signifikan, totalnya mencapai $300,000. 

Jumlah di atas bukanlah angka yang pasti, karena kerusakan server yang sebenarnya dapat membuat bisnis gulung tikar selama berhari-hari. Bahkan bisa lebih parah lagi, bisnis bisa tidak beroperasi selama beberapa minggu. 

Dampak Server Downtime pada Bisnis

Downtime selalu berakibat buruk pada bisnis. Server downtime khususnya memengaruhi bisnis yang membutuhkan akses secara konstan. Berikut ini adalah beberapa dampak utama server downtime pada bisnis:

1. Merusak Reputasi Perusahaan

Pertama-tama, server downtime memengaruhi reputasi layanan perusahaan, karena pengguna mulai meragukan keandalannya. Perlu diingat bahwa target audiens mungkin menggunakan server perusahaan setiap saat. Jadi jika terjadi downtime selama 1 jam saja, maka akan sangat memperlambat pertumbuhan popularitas merek. 

2. Berdampak Negatif pada Penjualan

Jika pengguna tidak dapat mengakses situs perusahaan Anda, mereka tentu tidak mungkin melakukan pembelian. Dengan demikian, downtime sangat berdampak negatif pada penjualan. Tentu saja, hal ini secara langsung memengaruhi pendapatan perusahaan secara keseluruhan. 

3. Menurunkan Kepuasan Pelanggan

Bisnis yang sukses menghargai pelanggan setianya. Oleh karena itu, server downtime yang berlangsung cukup lama akan mengakibatkan permintaan pengguna tak dapat dipenuhi. Secara otomatis, ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan yang signifikan dan sangat berisiko klien hilang, berpindah ke kompetitor. 

Penyebab Umum Server Downtime

Ada cukup banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya waktu henti pada server. Namun ada beberapa alasan paling umum kenapa server bisa tidak aktif secara tiba-tiba dan tidak berfungsi sama sekali. Berikut ini beberapa alasan yang paling sering terjadi:

1. Ada Gangguan Jaringan

Jenis multifungsi jaringan ada beberapa macam, dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan server downtime. Jaringan yang terganggu bisa disebabkan karena kekurangan daya atau terjadi malfungsi pada perangkat keras. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan membutuhkan alat atau software khusus yang fungsinya untuk memonitor jaringan selama 24 jam setiap hari. 

2. Kesalahan Manusia

Meskipun jaringan dan server ditangani oleh ahli TI yang berpengalaman, tetap saja tak lepas dari kesalahan manusia. Faktor human error adalah salah satu alasan yang sering jadi penyebab server kadang-kadang mogok. Ini mencakup kesalahan yang dibuat oleh ahli, kesalahan konfigurasi, dan metode coding yang salah. 

3. Cadangan yang Rusak

Kehilangan dan kerusakan data yang tidak terduga bukanlah hal yang jarang terjadi, jadi ada baiknya perusahaan melindungi dari kemungkinan ini. Jangan pulihkan server perusahaan menggunakan cadangan yang sudah rusak, karena pemulihan mungkin tidak akan bisa dilakukan. Dampak kerusakan dan waktu yang dihabiskan untuk pemulihan ini mengakibatkan waktu henti server yang sangat lama. 

4. Ada Masalah pada Perangkat Lunak

Server rentan terhadap kesalahan perangkat lunak. Daftar kesalahan tersebut mencakup konfigurasi yang salah atau ada dokumen yang sudah rusak. Jika ingin menghilangkan risiko masalah tersebut secara keseluruhan, pastikan server perusahaan dikonfigurasi dengan benar. 

5. Ada Masalah pada Perangkat Keras

Daftar masalah yang terjadi di perangkat keras mencakup terjadi kegagalan di hard disk atau di catu daya. Tim TI harus memberi perhatian khusus pada kipas, terutama kalau suda tidak mampu mendinginkan secara efisien. Kipas rusak ini dapat menyebabkan server mati karena sudah terlalu panas. 

6. Serangan Siber

Terakhir adalah penyebab server tidak aktif yang sangat umum terjadi. Dengan semakin meningkatnya teknologi, kemampuan para peretas pun ikut meningkat pesat. Di tahun 2023, serangan siber yang paling umum melibatkan penerusan malware dan serangan DDoS. 

Setiap perusahaan tidak lepas dari serangan siber, karena itu harus selalu waspada. Disarankan untuk menggunakan alat monitoring jaringan dan server yang mampu memberi perlindungan secara menyeluruh dan memberi peringatan dengan cepat jika ditemukan anomali. Jika hal yang tidak wajar ditemukan sejak dini, maka bisa segera diatasi tanpa menunggu masalahnya menjadi besar. 

Praktik Terbaik Mencegah Server Downtime

Server downtime sebenarnya dapat dihindari dengan beberapa cara. Di bawah ini adalah kia paling efektif yang mampu memperkuat server perusahaan secara signifikan, sehingga tim TI dapat mengatasi situasi yang tak terduga: 

1. Uji Cadangan Secara Berkala

Cadangan yang ada harus terus-menerus diperiksa ulang, karena beberapa di antaranya mungkin sudah tidak berfungsi lagi. Langkah ini memastikan bahwa server perusahaan selalu memiliki cadangan yang sudah diverifikasi yang dapat digunakan kapan saja. Khusus untuk verifikasi, perusahaan bisa menggunakan server terpisah. 

2. Pantau Situs dan Aplikasi untuk Mencegah Server Downtime

Metode lain untuk mencegah waktu henti pada server perusahaan adalah dengan memantau software dan situs yang digunakan. Dengan cara ini, tim TI bisa mendapat gambaran lengkap tentang fungsi server, yang akan memudahkan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah apa pun yang terjadi pada server. 

3. Pastikan Infrastruktur Sudah Sesuai dengan Kebutuhan

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Karena itu, tim TI harus mampu memastikan bahwa infrastruktur yang digunakan memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Memanfaatkan sumber daya komputasi yang diperlukan untuk mencegah server downtime yang tiba-tiba memang penting, tapi harus sesuai dulu infrastrukturnya. 

Dengan kata lain, daya pemrosesan sistem adalah faktor kunci, karena server yang lemah tidak akan mampu menangani tugas besar. Cepat atau lambat, server yang lemah justru berisiko mengakibatkan kerusakan dan akhirnya terjadi server downtime. 

Server memiliki fungsi yang sangat penting dalam operasional perusahaan modern. Tapi, sebaik apa pun kualitas server, mungkin saja terjadi downtime yang berisiko sangat merugikan perusahaan. Tak hanya secara finansial saja, tapi perusahaan dapat kehilangan kepercayaan dan bahkan kehilangan pelanggan.Dibutuhkan alat server monitoring yang memadai dan dapat diandalkan seperti Netmonk agar server terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghentikan waktu aktifnya. Layanannya sudah digunakan lebih dari 1000 perusahaan, kunjungi web Netmonk untuk mengetahui layanan lengkapnya!