Memonitor jaringan di perusahaan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mengetahui performa jaringan di perusahaan Anda apakah dalam keadaan hidup atau mati. Jaringan yang dimaksud di sini bukan hanya jaringan internet saja akan tetapi perangkat jaringan seperti router, switch, access point, dan lain sebagainya juga termasuk ke dalamnya. Langkah ini sangat penting terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak cabang, network monitoring (monitoring jaringan) sangat dibutuhkan untuk memperlancar kinerja perusahaan Anda.

NetMonk merupakan salah satu aplikasi monitoring jaringan yang bisa memberikan solusi yang bisa Anda terapkan di perusahaan. NetMonk memiliki 3 kelebihan utama seperti predictive analytics, real-time notifications, dan terakhir adalah reporting dalam format PDF yang dapat memudahkan pekerjaan network engineer di perusahaan. Khususnya fitur predictive analytics ini dapat membantu Anda mengetahui kapan ambang batas perangkat jaringan di perusahaan Anda. Dalam artikel kali ini, penulis akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan predictive analytics secara lebih lanjut. Simak informasinya berikut. 

What is Predictive Analytics?

Predictive analytics adalah analitik cabang lanjutan yang digunakan untuk membuat prediksi atau untuk mengetahui peristiwa yang tidak diketahui di masa yang akan datang. Teknik yang digunakannya beragam diantaranya adalah statistik, machine learning, artificial intelligence (AI) dan lain sebagainya.

Data histori dan data transaksi dapat digunakan untuk mengidentifikasi resiko dan kesempatan di masa yang datang. Kenapa predictive analytics itu penting? Di era teknologi modern seperti sekarang ini, predictive analytics sangat diperlukan dalam perusahaan untuk membuat perkiraan yang lebih akurat. Contohnya seperti memperkirakan permintaan listrik di jaringan listrik. Hal ini dapat memungkinkan perencanaan sumber daya di perusahaan menjadi lebih efektif.

Fitur predictive analytics yang ada pada NetMonk sendiri ada 3 yaitu link, memory, dan storage. Predictive analytics link digunakan untuk mengetahui penggunaan bandwidth. NetMonk akan memprediksi kapasitas bandwidth yang digunakan masih dalam pemakaian yang wajar atau malah sebaliknya. Sedangkan fitur predictive analytics memory dan storage lebih digunakan untuk mengetahui perangkat server dan sejenisnya. Contohnya ketika kapasitas memory dan storage-nya akan mencapai ambang batas, NetMonk akan memprediksinya kapan kira-kira storage dan memory yang Anda miliki habis dalam waktu berapa hari lagi. 

Dari ketiga fitur predictive analytics yang dimiliki NetMonk tersebut di atas sangat berguna karena Anda dapat mengambil keputusan terkait isu tersebut. Jadi, ketika NetMonk menemukan informasi tentang berapa hari lagi perangkat jaringan Anda akan mencapai ambang batasnya, NetMonk akan segera memberitahukannya melalui aplikasi Telegram atau email. Dengan begitu Anda dapat mengetahuinya sebelum perangkat jaringan di perusahaan Anda benar-benar mati sehingga Anda dapat mengatasinya secepat mungkin.

Melihat penjelasan pada paragraf di atas, tentu sangat menghemat waktu, tenaga, uang, dan memudahkan pekerjaan network engineer perusahaan karena tidak harus 24 jam sehari memonitor di depan layar. Jadi dimanapun Anda berada, Anda masih bisa tetap memonitor jaringan dengan lebih mudah khususnya jika Anda menggunakan NetMonk.

Pastikan Anda memilih aplikasi monitoring jaringan yang tepat untuk kebutuhan monitoring di perusahaan Anda seperti NetMonk. Tidak hanya memiliki 3 fitur unggulan seperti yang sudah saya sebutkan di atas, Anda juga dapat request custom sesuai kebutuhan dan keinginan perusahaan Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut terkait produk atau pertanyaan seputar promo produk, silahkan hubungi tim marketing kami di sini. Anda juga dapat melihat demo kami dengan request di halaman utama website kami atau klik “coba sekarang” di bawah artikel ini.

Referensi :

https://www.predictiveanalyticstoday.com/what-is-predictive-analytics/

https://www.mathworks.com/discovery/predictive-analytics.html