Laporan Survei Jaringan Multi-Cloud dan NaaS 2023 yang baru-baru ini diluncurkan dari Futuriom, sebuah firma riset teknologi cloud dan jaringan terkemuka, berisi wawasan dan data survei yang berharga bagi perusahaan yang ingin membuat keputusan cloud yang sesuai untuk masa depan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan beralih ke pendekatan multi-cloud hybrid untuk infrastruktud mereka.
Tentu saja, infrastruktur multi-cloud memungkinkan pendekatan baru yang juga membutuhkan solusi untuk tantangan baru. Agar bisa menjaga kondisi jaringan di infrastruktur multi-cloud tetap stabil, dibutuhkan monitoring jaringan q agar kinerjanya tetap baik dan dapat diandalkan.
Cloud Hybrid Mendorong Penerapan Inovasi Jaringan Multi-Cloud
Saat ini semakin banyak yang menggunakan setidaknya dua lingkungan cloud, karena itu jelas bahwa multi-cloud infrastructure tengah menjadi standar industri. Strategi multi-cloud menjanjikan banyak manfaat, termasuk penerapan aplikasi kapan pun, di mana pun di seluruh dunia, dan merupakan pilihan terbaik di kelasnya seputar penawaran cloud native, dan menghindari ketergantungan pada vendor.
Namun, pendekatan ini juga menghasilkan infrastruktur yang sangat terdistribusi yang mencakup kombinasi beberapa platform cloud, sumber daya lokal yang ada, dan pusat data yang berlokasi di area yang sama. Multi-cloud mampu mengatasi aktivitas sehari-hari tim jaringan, upaya otomatisasi jaringan, dan persyaratan keamanan.
Tujuan multi-cloud adalah untuk menemukan cara agar bisa meningkatkan skala pendekatan tanpa menggunakan terlalu banyak alat otomatisasi yang berbeda di berbagai sistem, jaringan, dan cloud. Konektivitas jaringan multi-cloud yang lancar di antara pusat data, edge, penyedia telekomunikasi, dan layanan public cloud sangat penting.
Teknologi Multi-Cloud Networking (MCN) memungkinkan konektivitas jaringan terprogram yang lebih cepat di antara domain jaringan yang berbeda. Inovasi dalam bidang ini membantu perusahaan mempercepat peralihan mereka menuju cloud hybrid dan multi-cloud yang sukses. Inovasi seperti solusi baru integrasi, otomatisasi, dan orkestrasi di seluruh lingkungan terdistribusi ini sangat dibutuhkan perusahaan modern.
Integrasi, Otomatisasi, dan Orkestrasi: Cara Mengoperasionalkan Jaringan Multi-Cloud
Pada umumnya, tim jaringan memulai otomatisasi dengan membuat skrip menggunakan Python atau Playbook dengan Ansible. Cara ini dapat menyelesaikan tugas individual dan membantu meringankan beban operasi manual tradisional. Namun, saat lingkungan yang digunakan perusahaan tidak mencakup tiga penyedia cloud publik atau beberapa pusat data, sumber daya edge, dan banyak lagi, teknisi otomatisasi memerlukan solusi yang lebih canggih untuk mengorkestrasi beberapa domain dan sistem.
Operator jaringan tidak menginginkan kumpulan jaringan yang terfragmentasi. Mereka ingin melihat satu jaringan abstrak dan logis untuk menghubungkan pengguna akhir, aplikasi, dan layanan mereka. Ini artinya, mengadopsi solusi platform yang menawarkan kemampuan integrasi universal sehingga otomatisasi jaringan dan cloud dapat memanfaatkan semua yang ada di infrastruktur digital perusahaan.
Tentu saja integrasi tidak begitu berguna di ruang hampa. Kemampuan integrasi akan membantu tim jaringan menyatukan semuanya ke dalam satu platform yang terpusat. Skrip, otomatisasi untuk layanan cloud publik, keamanan, manajemen tiket, dan masih banyak lagi. Kemudian, dengan menggunakan platform yang sama, teknisi otomatisasi jaringan dapat membangun otomatisasi di setiap sistem dan domain yang berbeda dalam infrastruktur tanpa harus berpindah-pindah alat secara manual.
Terakhir, orkestrasi adalah apa yang disebut sebagian orang sebagai ‘otomatisasi dari otomatisasi.’ Artinya, mengambil sekumpulan otomatisasi dan memanfaatkan kemampuan integrasi, manipulasi data, dan lainnya untuk membangun proses menyeluruh tanpa sentuhan. Tim jaringan tingkat lanjut mengemas alur kerja perubahan jaringan yang terorkestrasi dan menerbitkannya untuk digunakan oleh orang lain di organisasi TI mereka.
Praktik Terbaik Network Monitoring dalam Lingkungan Multi-Cloud
Lingkungan multi-cloud memerlukan strategi cloud yang efektif. Dengan penerapan praktik terbaik network monitoring yang tepat, bisnis dan profesional TI dapat mengembangkan sistem mereka secara efisien dan secara proaktif meningkatkan pengalaman pengguna akhir.
Berikut ini beberapa praktik terbaiknya:
1. Menggunakan Platform Monitoring Terpadu
Platform monitoring jaringan yang terpadu dapat mengatasi banyak tantangan multi-cloud dengan menyediakan gambaran menyeluruh dari seluruh lingkungan cloud perusahaan. Dengan begitu, akan memudahkan melihat beberapa hal di bawah ini:
- sumber daya yang digunakan
- lokasi data dan lingkungan cloud
- pemetaan koneksi cloud.
Platform yang terpadu seperti ini menghilangkan silo data dan memastikan bahwa semua data dapat diakses di satu tempat, sehingga menyederhanakan pemantauan, pemecahan masalah, dan analisis. Tampilan terpadu dapat membantu tim mengidentifikasi layanan terkelola yang berpotensi akan tumpang tindih.
2. Mengintegrasikan Pengumpulan Data Terpusat
Platform monitoring jaringan terpusat memvisualisasikan pengumpulan data dari infrastruktur perusahaan. Platform yang sama juga harus menyimpan data yang dikumpulkan. Proses ini penting untuk pemantauan yang efektif karena melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, termasuk data telemetri, yang meliputi:
- log
- metrik
- jejak
- peristiwa.
Pemantauan jaringan yang terpusat mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menyediakan pandangan holistik dari jalur data perusahaan. Selain itu, teknologi ini memungkinkan tim untuk memastikan peningkatan kualitas data dan keandalan sistem serta mendeteksi beberapa hal sebagai berikut:
- masalah
- anomali
- inkonsistensi.
3. Menerapkan AI dan Machine Learning untuk Mendeteksi Anomali
Memanfaatkan AI dan machine learning memastikan lingkungan multi-cloud yang aman, efisien, dan tangguh. AI dan maching learning meningkatkan kemampuan pengamatan dengan mengotomatiskan deteksi dan respons insiden. Teknologi ini menganalisis pola, mendeteksi anomali, dan memberikan wawasan secara prediktif.
Sistem yang digerakkan AI terus memantau lingkungan multi-cloud, dengan cepat mengatasi masalah dan menemukan pola yang tidak biasa sejak dini. Selain itu, analitik prediktif yang didukung oleh AI dapat memperkirakan tren dan kebutuhan infrastruktur, mengoptimalkan manajemen sumber daya, dan meningkatkan keamanan dengan mengidentifikasi potensi ancaman siber.
4. Menerapkan Otomatisasi dan Orkestrasi
Otomatisasi dan orkestrasi sangat penting untuk mengelola kemampuan pengamatan multi-cloud secara efektif. Manajemen multi-cloud yang efektif sangat bergantung pada otomatisasi, menggunakan API cloud untuk mengotomatiskan proses manual yang berulang, yang membantu mengurangi kemungkinan kesalahan manusia.
Otomatisasi dan orkestrasi dapat menyederhanakan proses kemampuan pengamatan dan mengurangi intervensi manual. Berikut ini beberapa tugas yang dapat ditingkatkan kecepatan dan keandalan orkestrasi dan otomatisasi:
- menerapkan aplikasi
- menerapkan aturan yang konsisten di seluruh lingkungan cloud
- menskalakan operasi untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas atau penggunaan saat ini
- mentransfer beban kerja antara cloud yang berbeda
- menyediakan dan membatalkan penyediaan layanan cloud
- menanggapi ancaman, anomali, dan masalah.
Infrastruktur multi-cloud semakin populer dan dibutuhkan baik oleh individu, maupun perusahaan yang ingin tetap kompetitif. Agar jaringan tetap berjalan dengan lancar di tengah beberapa cloud sekaligus, tentu dibutuhkan monitoring jaringan yang andal, seperti Netmonk. Sudah dipercaya oleh lebih dari 1000 perusahaan di tanah air, dapatkan info lengkap layanannya di web Netmonk.