Waktu aktif menjadi indikator penting dalam API dan penerapannya dalam proses monitoring yang lebih efektif. Para pengembang yang handal seringkali mempelajari waktu aktif dari API tanpa cela untuk bisa mendapatkan pendapatan dan juga respon lebih baik dari pelanggannya. Gangguan yang terjadi sedikit saja bisa menurunkan reputasi yang sudah dibangun sebelumnya.
Inilah mengapa penting sekali untuk meningkatkan uptime API dengan monitoring yang efektif demi mendapatkan optimasi kinerja yang lebih baik. Selain itu juga memberikan respon lebih gesit dalam meningkatkan kemampuan perusahaan sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Mengenal Uptime API
Sebelum lanjut ke pembahasan yang lebih khusus Anda perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan uptime API dan mengapa banyak dibicarakan. Waktu aktif itu mengacu pada sisi persentase waktu API atau layanan yang nantinya bisa diakses maupun dioperasikan. Kalau dipantau secara sederhana waktu API merupakan waktu henti atau acuan gangguan minimal di dalamnya.
Waktu aktif menjadi metrik penting yang digunakan untuk API dalam mengembangkan maupun mengandalkan sisi 24/7 API untuk dukungan aplikasi yang sudah ada sebelumnya. Bisnis yang menggunakan dukungan API tentu memiliki tujuan meningkatkan pendapatan yang lebih tinggi sehingga kalau waktu API terhenti juga akan mengurangi pendapatan mereka.
Selain itu untuk jangka panjang aplikasi yang bergantung dengan API ini bisa lebih mudah rusak dan sistem produktivitas di dalamnya juga akan menurun. Mudahnya begini kalau produktivitas menurun maka reputasi yang didapatkan juga akan menurun.
Apa Bedanya API Uptime dan API Downtime?
Banyak yang belum memahami mengenai apa bedanya API uptime dan downtime sehingga menganggap keduanya adalah hal yang sama. Waktu aktif API berguna untuk memberitahukan seberapa sering nantinya API bisa berjalan dan aktif. Tujuannya adalah untuk melihat kendala dan ketersediaan dari waktu ke waktu yang sudah ditentukan sesuai target awalnya.
Kemudian untuk waktu henti API ini mengacu pada API yang mati karena beberapa hal khusus. Biasanya gangguan yang terjadi disebabkan oleh kesalahan, jaringan maupun server lainnya. Waktu henti yang langsung ini bisa mempengaruhi sisi metrik waktu aktif. Kalau disimpulkan lebih mudah semakin lama waktu henti maka akan semakin rendah persentase waktu aktif yang digunakan.
Anda yang ingin mendapatkan waktu aktif perlu memantau dulu lebih cermat mengenai peristiwa waktu dengan lebih cepat. Proses pemanfaatan ini meliputi proses penskalaan otomatis, penyeimbangan beban dan juga redundansi untuk bisa mendapatkan jawaban yang lebih sesuai. Tujuan utama yang diharapkan adalah bisa menekan waktu untuk proses yang lebih proaktif.
Selain itu adanya waktu aktif ini bisa digunakan untuk gambaran besar mengenai ketersediaan API dan juga waktu henti yang digunakan dalam pemantauan periode kegagalan tertentu. Sebab yang dihindari adalah waktu aktif yang semakin menurun. Penyedia tentu berharap bisa memanfaatkan waktu aktif dan menghilangkan hal-hal yang bisa menyebabkan waktu henti.
Manfaat Pengadaan Uptime untuk Manajemen API
Ada beberapa manfaat yang didapatkan ketika kita mendapatkan pengadaan uptime untuk tujuan manajemen API yang lebih baik. Berikut merupakan penjelasan lengkap mengenai manfaat yang dimaksud!
1.Lebih Hemat Biaya
Dengan waktu henti yang lebih minimal dari manajemen proaktif membuat pengguna bisa lebih terhindar dari beberapa hal khusus yang berkaitan dengan pemulihan TI. Beberapa hal yang dimaksud adalah produktivitas yang hilang, pendapatan dan juga transaksi. Untuk itu penting adanya peningkatan penerapan, volume penggunaan dan juga peningkatan efisiensi di dalamnya.
Biasanya dalam hal ini memang akan memicu adanya kendala yang lebih tinggi namun juga erat hubungannya dengan penghematan biaya untuk kebutuhan jangka panjang. Jadi kita akan mendapatkan langsung resiko apapun itu yang bisa terjadi di awal namun bisa merasa lebih aman sekaligus hemat untuk jangka panjang.
2.Mendapatkan Reputasi
Pengadaan uptime manajemen API ini berguna untuk mendapatkan metrik yang lebih tinggi dan juga rekam jejak digital sesuai dengan konsistensi yang sudah dilakukan sebelumnya. Citra yang baik dan rekam jejak yang konsisten ternyata erat hubungannya juga dengan membangun kepercayaan pelanggan terhadap bisnis yang dijalankan.
Reputasi ini nantinya akan membantu proses penggunaan adopsi dan API untuk pengembangan mitra yang lebih baik. Ketika reputasi dalam sebuah bisnis berjalan lebih baik dan bagus maka kedepannya akan lebih mudah untuk memantau mitra maupun hasil kinerja apa saja yang didapatkan di dalamnya.
3.Peningkatan Keandalan
Pengujian ketahanan dari API bisa membangun keyakinan lebih tinggi dan juga menahan beban yang mungkin terjadi di dalam prosesnya. Dampak yang didapatkan adalah bisa memberikan ketenangan pikiran yang lebih baik dan juga menjaga ketersediaan produk yang memang dibutuhkan bahkan saat kondisinya tidak memungkinkan.
Keandalan inilah yang sangat dibutuhkan di dalam aplikasi bisnis yang selalu mengutamakan apa yang memang dibutuhkan pelanggan. Semakin cepat dan tepat proses tanggapan yang diberikan maka semakin bagus nilai keandalan yang didapatkan.
4.Peningkatan Kinerja
Proses analisis trend kinerja bisa membantu penyempurnaan dan juga pengoptimalan perilaku dari API. Selain itu juga berguna sebagai penyeimbang beban maupun alokasi sumber daya untuk meningkatkan kinerja yang diberikan. Tujuannya adalah bisa mendapatkan sistem operasi yang lebih lancar dan juga latensi lebih rendah biar lebih baik.
Peningkatan kinerja ini memang erat banget hubungannya untuk mendapatkan sistem yang lebih profesional dan juga sisi kegiatan yang maksimal dalam dunia bisnis.
5.Waktu Henti yang Lebih Singkat
Ketika kita memantau API dan infrastruktur yang lebih proaktif nantinya kita bisa mendeteksi adanya masalah di awal secara lebih cepat. Dengan mengetahui masalah lebih cepat maka proses penanganan selanjutnya juga bisa lebih baik dan waktunya lebih efisien. Tujuannya untuk mencegah adanya gangguan mengenai hilangnya pendapatan maupun pengalaman negatif pengguna.
Waktu henti yang lebih singkat ini tentu juga tidak bisa direncanakan begitu saja melainkan membutuhkan tata cara khusus untuk bisa menghindarinya.
Bagaimana Netmonk Bisa Membantu Uptime API dengan Monitoring yang Efektif?
Netmonk memberikan banyak produk unggulan untuk mendukung kebutuhan monitoring yang lebih efisien mengenai jaringan, server dan juga web API yang sifatnya lebih proaktif maupun penanganan preventif. Dalam hal ini kita membutuhkan modul monitoring jaringan untuk akuisisi data perangkat yang langsung bisa divisualisasikan ke dalam dashboard.
Selain itu Anda juga bisa menggunakan modul monitoring web API monitoring untuk memastikan sisi fungsionalitas layanan yang tersedia bisa langsung diakses lebih mudah oleh pengguna. Netmonk dipercaya oleh banyak perusahaan penting di Indonesia dengan skala dan database yang cenderung besar jadi tidak perlu diragukan lagi mengenai tingkatan keamanannya.
Selain itu biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan Netmonk juga cenderung lebih rendah jadi bisa berhemat untuk kebutuhan pengamanan jangka panjang.