API merupakan Application Programming Interface atau lebih mudahnya disebut dengan antarmuka pemrograman aplikasi. API menjadi sebuah rangkaian instruksi maupun protokol alat yang digunakan untuk interaksi dengan berbagai macam data. Fungsi utama dari API adalah untuk kontrak layanan dari dua aplikasi dan juga menggunakan fitur data yang lebih aman di dalamnya. 

Dalam penerapannya kita membutuhkan proses mengelola API untuk skalabilitas dan keandalan yang lebih baik sehingga fungsi yang didapatkan bisa lebih tepat sasaran. Adapun penjabaran lengkap mengenai API dan langkah-langkahnya bisa dilihat sebagai berikut!

Mengenal Pengelolaan API dan Manfaatnya 

Kalau ditinjau dari manfaatnya API sendiri memiliki fungsi untuk membantu menyederhanakan dan mempercepat proses pengembangan dari perangkat lunak. Kemudian API juga banyak digunakan untuk membantu pengembang menggunakan layanan dari bantuan pihak ketiga dengan menciptakan aplikasi baru. 

API digunakan untuk membantu pengembang dalam menambahkan adanya fitur atau instruksi baru untuk memberikan solusi yang sebelumnya belum ada di dalam aplikasi tersebut. Selain itu adanya API ini juga akan membantu pengembang untuk bisa memanfaatkan sisi fungsionalitas yang sudah ditentukan sebelumnya. 

Lalu apa yang dimaksud dengan pengelolaan API? Manajemen API adalah proses mulai dari pembuatan sampai dengan penerbitan dan pengelolaan antarmuka aplikasi API. API sendiri juga menjadi sekumpulan penting mulai dari alat, protokol dan aturan yang memungkinkan banyak perangkat lunak bisa saling berinteraksi. 

Tujuannya adalah untuk mendapatkan fungsi API yang lebih baik dan juga membantu pengguna dalam mengembangkan aplikasi yang sudah dipakai sebelumnya. Secara umum proses dari pengelolaan API berguna dalam beberapa hal khusus seperti berikut!

  • Kebutuhan sosialisasi dan konfigurasi API 
  • Menerapkan kebijakan dari keamanan yang terkait 
  • Berguna untuk menganalisis dan mengumpulkan statistik dari pengguna 
  • Membantu proses mengakses, mendistribusikan dan sistem kontrol maupun analisis dari API yang sudah ditentukan. 

Bagaimana Proses API dalam Mengelola Kinerja Skalabilitas Pertumbuhan Aplikasi? 

API memiliki fungsi yang krusial untuk membantu pengelolaan skalabilitas dan pertumbuhan aplikasi yang lebih baik. Untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap mengenai proses ini Anda bisa cek penjabaran rinci dari tiap-tiap langkah yang ada di bawah ini!

1.Mendokumentasikan Kinerja dan Skalabilitas API yang Digunakan  

Anda perlu melakukan dokumentasi dari kinerja dan skalabilitas API yang digunakan untuk memantau bagaimana kepentingan internal maupun eksternal bekerja. Demi mendapatkan pemantauan yang lebih jelas Anda membutuhkan dukungan dari beberapa alat platform khusus mulai dari Slate, API Blueprint dan juga Swagger. 

Dokumentasi ini sifatnya lebih komprehensif dan interaktif dengan API jadi cakupan titik yang didapatkan juga lebih menyeluruh. Biasanya yang harus masuk ke dalam dokumentasi adalah batas kecepatan, kesalahan, otorisasi, autentikasi, format data maupun kode status semuanya harus masuk tidak ada yang boleh terlewatkan. 

Jangan lupa juga untuk menyertakan informasi penting di dalamnya mulai dari praktik, hasil, pengujian, tolak ukur dan juga skalabilitas API lain yang penting dimasukkan di dalamnya. Dengan mendokumentasikan Anda bisa lebih mudah mengkomunikasikan kualitas yang dimiliki dari API tersebut termasuk mengembangkan yang sudah ada sebelumnya. 

2.Lakukan Uji Coba Skalabilitas API 

Pengelolaan kinerja dan skalabilitas API ini berguna untuk menguji perubahan yang dilakukan sebelum dan sesudah melakukannya. Dengan alat dan kerangka yang tepat kita bisa membuat simulasi atau skenario dalam mengukur API tersebut. Beberapa yang bisa diukur adalah tingkat latensi, kesalahan, ketersediaan dan juga waktu respon yang diberikan. 

Demi mendukung kegiatan ini Anda perlu menggunakan platform khusus untuk bisa menguji fungsional yang lebih baik dalam validasi keputusan yang mendetail. Beberapa hal yang masuk di dalamnya adalah perbaikan masalah bug, identifikasi dan juga penskalaan maupun pengoptimalan desain penting di dalamnya. 

3.Lakukan Skala Infrastruktur API 

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah melakukan penskalaan infrastruktur dengan permintaan pola lalu lintas. Dalam hal ini Anda bisa melakukan dua jenis penskalaan yakni dalam bentuk horizontal maupun vertikal. Maksud dari penskalaan adalah meningkatkan kapasitas yang dimiliki oleh sistem dengan menambah lebih banyak komponen di dalamnya. 

Komponen yang dimaksud adalah ruang disk, memori maupun CPU. Maksud dari penskalaan horizontal adalah menambah adanya lebih banyak server untuk masuk ke dalam sistem kemudian mendistribusikan beban sebagai proksi maupun penyeimbangnya. Di sini Anda juga bisa melakukan penyeimbangan kombinasi antara keduanya untuk mendapatkan hasil lebih sesuai. 

4.Optimalkan Sumber Daya API 

Untuk pengelolaan kinerja dan skalabilitas API kita perlu melakukan pengoptimalan sumber daay API dengan cara mengurangi beban yang diberikan pada server milik Anda. Adapun untuk teknik yang perlu dilakukan adalah keandalan API, meningkatkan efisiensi, pembatasan laju, pagination, kompresi, keandalan API caching dan juga pembatasan laju lainnya. 

Proses caching sendiri biasanya erat dengan menyimpan data yang diminta dan memori yang lebih cepat untuk mengurangi adanya kueri data maupun panggilan yang asalnya dari jaringan. Kemudian ada yang namanya kompresi yakni mengurangi sisi ukuran data dengan menggunakan algoritma khusus termasuk menghemat bandwidth.

5.Lakukan Pemantauan Metrik API 

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengelolaan sisi skalabilitas dan juga kinerja dari API untuk memantau matrik sehingga hasilnya bisa lebih proaktif dan teratur. Anda bisa langsung melacak indikator utama mulai dari beberapa ketentuan khusus mulai dari latensi, tingkat kesalahan, ketersediaan maupun komponen lainnya. 

Metrik ini akan membantu Anda untuk bisa mengidentifikasi adanya masalah atau hambatan yang terjadi di dalam API termasuk perubahan maupun pembaruan di dalamnya. Alat dan platform yang mendukung metrik API ini juga harus disiapkan sedemikian rupa untuk bisa membatasi adanya anomali ambang batas demi memusatkan pikiran Anda yang lebih teratur.

6.Jangan Lupa Lakukan Perancangan API untuk Performa 

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mengelola skalabilitas dan kinerja langsung dengan cara merancang secara keseluruhan mengenai tujuan maupun prinsip yang akan digunakan di dalamnya. Hal ini meliputi beberapa tipe yang krusial mulai dari URl, kode status maupun antarmuka yang lebih konsisten dan intuitif di dalamnya. 

Selain itu Anda juga bisa menggunakan JSON untuk membantu format data yang lebih ringan jadinya akan lebih mudah diuraikan nantinya. Jangan lupa untuk membuat tipe yang lebih simpel agar terhindar dari kerumitan yang membuat proses pemantauan jadi lebih susah dan butuh waktu banyak. Anda juga wajib menambahkan adanya parameter yang sesuai dan tidak berlebihan. 

Penting dipahami bahwa API yang tipenya lebih jelas dan sistem yang sederhana bisa membuatnya lebih mudah dipelihara, diuji dan juga digunakan secara optimal tentunya. 

Untuk mendapatkan dukungan API monitoring yang lebih efisien Anda bisa memanfaatkan bantuan dari Netmonk dengan pilihan fitur terbaik di dalamnya. Anda bisa melakukan skalabilitas monitoring yang lebih akurat dengan biaya pemeliharaan terjangkau untuk jangka panjang!