Konektivitas saat ini sangat penting dalam mendukung sistem pendidikan kita. Kelas jarak jauh, Wi-Fi, dan berbagai solusi pembelajaran digital kini menjadi bagian dari kegiatan belajar sehari-hari. Tim TI di dunia pendidikan memiliki tugas besar, yaitu memastikan penyampaian layanan pendidikan tetap lancar. 

Tak hanya itu, anggaran pendidikan dan manajemen staf sekolah juga sangat penting dikelola untuk mengimbangi tuntutan modern. Diperlukan monitoring jaringan yang andal agar jaringan pendidikan tetap aman dan dapat digunakan setiap saat. Sebelum mencari tahu apa kunci sukses mengatur pemantauan jaringan, simak dulu apa saja tantangan yang dihadapi jaringan di dunia pendidikan. 

Tantangan dalam Monitoring Jaringan Pendidikan

Jaringan yang digunakan sekolah dan universitas pada dasarnya sama dengan perusahaan. Artinya, tim TI pendidikan juga harus berhadapan dengan masalah visibilitas jaringan yang terbatas, dokumentasi jaringan yang kurang baik, dan tantangan skalabilitas. 

Satu hal yang membuat jaringan pendidikan unik adalah ada masa sangat sibuk di jaringan, biasanya dari hari Senin sampai Jumat, mulai dari jam 7 sampai jam 4 sore. Sementara di akhir pekan dan liburan, jaringan benar-benar sepi. Lalu apa tantangan yang sering dihadapi jaringan di dunia pendidikan? Ini dia 3 masalah besarnya:

1. Mobilitasnya Sangat Tinggi

Salah satu tantangan terbesar dalam memantau dan mengelola jaringan pendidikan adalah mobilitasnya. Baik perangkat milik sekolah maupun yang dibawa sendiri oleh siswa, seperti ponsel dan laptop, akan berpindah dari rumah ke sekolah, atau dari satu ruang kelas ke ruang lainnya di sekolah. 

2. Wi-Fi Sangat Dibutuhkan 

Wi-Fi sekolah adalah fasilitas utama bagi guru dan siswa di sekolah. Tanpa Wi-Fi, konektivitas ruang kelas modern tidak akan berjalan. Namun, dari perspektif TI, mengelola, mengkonfigurasi, dan memecahkan masalah Wi-Fi menciptakan serangkaian tantangan tambahan yang tidak ada di koneksi internet dengan kabel. 

3. Harus Didukung Banyak Switch

Penggunaan Wi-Fi yang sangat tinggi di sekolah berarti banyak perangkat jaringan terdistribusi yang harus didukung. Jaringan pendudukan memerlukan WAP dan switch di seluruh areanya untuk mengaktifkan konektivitas yang dibutuhkan siswa dan staf. Ini adalah beban tambahan bagi tim TI karena jaringan jadi memiliki banyak potensi titik gagal. Tentu saja, ini juga meningkatkan biaya monitoring.

Kunci Sukses Monitor dan Manajemen Jaringan Pendidikan

Jaringan sekolah harus dapat diakses saat siswa dan guru membutuhkannya. Memastikan jaringan tetap tersedia dan berfungsi dengan baik selama periode penting tersebut merupakan gabungan dari perencanaan, desain, pemantauan, dan pemecahan masalah jaringan secara efektif. 

Saat ini, ada banyak praktik terbaik untuk merekayasa jaringan yang berlaku untuk jaringan pendidikan, tapi ada 3 kunci penting yang harus diperhatikan secara khusus oleh tim TI di dunia pendidikan. Ketiga kunci sukses tersebut adalah:

1. Menyempurnakan Pemantauan dan Notifikasi Performa Jaringan

Sebagian besar tim TI sudah memantau jaringan mereka. Namun, ada beberapa hal mendasar dari pemantauan dan pemberitahuan yang sering kali tidak dioptimalkan untuk memastikan jaringan dalam kondisi baik untuk memungkinkan merespons cepat saat terjadi kesalahan di jaringan. 

Dalam sistem TI pendidikan, menyelesaikan masalah dengan cepat dapat menjadi pembeda antara gangguan yang kecil dan besar. Dengan begitu, apa pun gangguan yang ada di jaringan pendidikan, tim TI dapat mengatasinya dengan cepat dan lebih efektif. 

Menyempurnakan pemantauan performa jaringan dimulai dengan memastikan tim melacak semua jenis metrik lalu lintas jaringan yang relevan dengan jaringan pendidikan. Misalnya, pemantauan naik/turun yang sederhana tidak dapat memberitahu saat ada pemborosan bandwith di jaringan, tapi pemantauan performa yang menggunakan protokol aliran dan SNMP untuk menangkap metrik penggunaan dapat melakukannya. 

Tentu saja, sekedar memantau metrik saja tidak cukup. Notifikasi harus dikonfigurasi untuk memberi tahu orang yang tepat di waktu yang tepat, dengan informasi yang tepat. Ini berarti mencapai keseimbangan antara jaringan dan peringatan yang memicu dengan cepat. 

2. Bersikap Proaktif dalam Memantau Jaringan

Notifikasi yang efektif memberitahu masalah yang terjadi di jaringan dapat meningkatkan kemampuan tim TI pendidikan untuk bereaksi terhadap masalah dan mengatasinya. Namun, bersikap reaktif saja sekarang tidak cukup. Dengan penggunaan yang sangat bervariasi di jaringan dan kebutuhan yang semakin kompleks, tim TI pendidikan perlu fokus pada pemantauan dan pengelolaan jaringan yang proaktif. 

Beberapa langkah yang proaktif ini meliputi:

  1. Visibilitas Jaringan

Visibilitas yang tidak lengkap terhadap masalah kapasitas dan performa jaringan menyebabkan penyampaian layanan pendidikan yang buruk atau terbatas. Perangkat visibilitas jaringan yang menyediakan penemuan perangkat otomatis dan pemetaan jaringan dapat membantu tim TI secara proaktif mendeteksi dan memecahkan masalah kecil sebelum menjadi darurat.

  1. Perhatikan Tanda-tanda Kegagalan pada Perangkat Keras

Dalam banyak kasus, perangkat keras jaringan yang rusak atau kelebihan beban akan meninggalkan petunjuk sebelum benar-benar terputus dari jaringan. Pastikan untuk menyiapkan peringatan untuk tanda-tanda kegagalan, seperti penggunaan antarmuka yang tinggi, kesalahan paket, dan pembuangan paket. Inventaris terkini juga sangat berharga dalam melacak bersi firmware dan tanggal akhir dukungan masa pakai. 

  1. Otomatisasi

Mengidentifikasi masalah jaringan umumnya memerlukan intervensi manual. Dengan mengotomatiskan proses tersebut, dapat meningkatkan waktu aktif jaringan dan membebaskan tim TI dari pekerjaan yang berulang. Dengan begitu, tim TI bisa lebih fokus pada tugas lainnya yang lebih penting. 

Alat monitoring jaringan menawarkan otomatisasi untuk berbagai tugas. Tim TI perlu mencari tahu apa saja yang bisa dikerjakan secara otomatis dan apa yang tetap perlu dikerjakan secara manual. 

3. Gunakan Riwayat Metrik untuk Meningkatkan Perencanaan Kapasitas

Melakukan perencanaan kapasitas yang tepat dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan upaya pengoptimalan jaringan dalam jangka panjang. Bagi sekolah dengan anggaran terbatas, penting sekali untuk membuat keputusan cerdas tentang perencanaan kapasitas. 

Kesulitan dalam menilai dan menganggarkan masalah akhir masa pakai karena perangkat keras yang digunakan sudah ketinggalan jaman, atau tidak dapat menganggarkan dan merencanakan biaya perangkat keras dengan benar, akan menyebabkan penyampaian layanan pendidikan yang buruk. 

Melacak metrik riwayat jaringan pendidikan dan menggunakannya untuk menentukan kapan harus meningkatkan perangkat keras, kapan harus memodifikasi topologi jaringan, dan kapan pengaturan lalu lintas dapat menyelesaikan masalah akan membantu tim TI dalam membelanjakan dana yang terbatas secara efisien. Monitoring jaringan di sekolah dan kampus sangat diperlukan agar guru dan siswa tetap dapat melakukan kegiatan belajar mengajar yang interaktif. Netmonk sebagai penyedia solusi pemantauan jaringan pertama dari Indonesia yang menyederhanakan kerumitan masalah jaringan mampu mengakomodasi pemantauan jaringan yang dibutuhkan di dunia pendidikan. Kunjungi web Netmonk untuk info produknya lebih lanjut.