DDoS adalah singkatan dari distributed denial-of-service atau penolakan layanan terdistribusi. DDoS menjadi ancaman berkelanjutan sejak munculnya internet komersial. Serangan DDoS dialami oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia. Monitoring jaringan merupakan salah satu DDoS prevention yang sangat penting. Simak alasannya di bawah ini.

Evolusi Serangan DDoS

Serangan DDoS pertama kali terjadi di tahun 1974 yang didalangi oleh pelajar berusia 13 tahun dari Amerika Serikat. Sejak saat itu, serangan DDoS sudah sangat berubah. Saat ini, peretas menggunakan teknik yang disebut amplifikasi refleksi. Teknik ini meningkatkan jumlah lalu lintas berbahaya yang dapat digunakan untuk menyerang berbagai perusahaan di dunia. 

Jika jaringan perusahaan digunakan dalam serangan DDoS, atau yang lebih buruk lagi, terkena serangan tersebut, maka reputasi bisnis dapat rusak, jaringan perusahaan performanya memburuk, dan tingkat produktivitas perusahaan dapat menurun. Serangan DDoS telah berevolusi dari serangan yang mengeksploitasi server dan bot NTP menjadi serangan refleksi/amplifikasi DNS. 

Serangan terabit yang menggunakan server memcached sudah terjadi. Ini adalah sumber terbuka dan sistem free caching yang membantu mempercepat jaringan dan situs web. Serangan ini sangat efektif karena tautan akses bandwith tinggi pada server memcached, dan dengan demikian jadi semakin populer dalam serangan DDoS refleksi/amplifikasi bandwith tinggi. 

Evolusi yang sangat cepat ini menunjukkan bahwa serangan DDoS sudah dijadikan senjata, dan sekarang digunakan secara luas oleh para peretas dalam interval yang relatif singkat. Jika tidak dicegah, dapat sangat membahayakan operasional perusahaan. 

Pencegahan dan Mitigasi Risiko dengan Alat Monitoring Jaringan

Meskipun industri pertahanan DDoS dan infrastruktur internet sudah membuat kemajuan signifikan dalam mitigasi DDoS, masih ada perusahaan di berbagai negara yang masih berjuang menghadapinya setiap hari. Serangan DDoS menunjukkan bahwa penting sekali memiliki alat keamanan yang tepat. 

Agar alat keamanan ini dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan solusi akses jaringan yang sangat efisien di antara alat tersebut dan jaringan. Perangkat keras monitoring jaringan yang sangat efisien akan mentransfer informasi yang tepat ke alat keamanan sehingga perusahaan dapat dilindungi semaksimal mungkin terhadap serangan DDoS berikutnya. 

Platform end-to-end visibility memudahkan pemantauan aktivitas perangkat, tanda-tanda gangguan, atau tanda bahaya, pada dasarnya semua info yang dibutuhkan untuk memberi peringatan serangan di dalam suatu jaringan. Dengan memiliki akses ke data yang tepat, admin jaringan dapat melacak apa tang terjadi di jaringan secara real-time dan membantu memahami apa yang memicu serangan sejak awal. 

Alasan Pentingnya Network Monitoring untuk Mencegah DDoS

Deteksi dan mitigasi dini sangat penting bagi bisnis yang ingin melindungi jaringan dari serangan DDoS. Beberapa serangan DDoS yang canggih melumpuhkan server besar, dan bahkan menonaktifkan jaringan sepenuhnya. Gangguan yang sangat parah pada jaringan ini mengakibatkan hilangnya pendapatan dan menurunnya reputasi merek. 

Kemampuan network monitoring dapat membantu tim TI perusahaan untuk mendeteksi dan mengurangi ancaman keamanan siber yang berbahaya atau tidak disengaja sejak awal. Berikut ini adalah beberapa alasan utama kenapa kemampuan pengamatan jaringan sangat penting agar dapat bertahan terhadap serangan DDoS yang modern dan sudah berevolusi:

1. Deteksi Dini Serangan

Pentingnya deteksi dini dan mitigasi serangan DDoS sangat besar bagi kelancaran operasional perusahaan. Deteksi dini akan menghemat waktu, menghindarkan perusahaan dari kehilangan pendapatan, menjaga reputasi merek, dan membantu perusahaan menjaga infrastruktur agar tetap aman. 

Solusi network monitoring yang dapat diandalkan akan memahami lalu lintas jaringan dengan menganalisis data secara real-time dan juga data riwayat secara terus-menerus. Alat monitoring jaringan juga akan membandingkan data lalu lintas ini dengan tolok ukur untuk menangkap pola lalu lintas yang tidak lazim, sehingga teknisi jaringan dan keamanan mendapatkan apa yang paling mereka perlukan. 

Setelah mendapatkan info di atas, tim TI akan mengetahui info yang penting, sehingga bisa memitigasi serangan dengan tepat waktu. Tim akan melakukan upaya untuk melindungi jaringan mereka sebelum menimbulkan kerusakan. 

2. Mendeteksi Serangan Bervolume Rendah

Kebanyakan orang menganggap serangan DDoS sama dengan serangan bervolume tinggi yang berisiko merusak situs web atau jaringan. Tapi nyatanya, sebagian besar serangan DDoS bervolume rendah dan durasinya singkat, sering kali kurang dari 1 Gbps dan hanya berlangsung selama beberapa menit, akibatnya malah sulit dideteksi. 

Alat deteksi DDoS sering kali dikonfigurasi dengan ambang deteksi yang mengabaikan atau bahkan tidak melihat serangan ini. Serangan bervolume rendah ini sering kali digunakan untuk menutupi pelanggaran keamanan. Peretas akan menggunakan serangan DDoS untuk mengalihkan perhatian sekaligus meluncurkan pelanggaran keamanan yang lebih menguntungkan. 

3. Mengidentifikasi Sumber Lalu Lintas Secara Terperinci

Mengidentifikasi asal lalu lintas dan arus lalu lintas normal dari sumber tersebut adalah data utama untuk strategi pertahanan. Telemetri kaya konteks yang dimanfaatkan solusi pemantauan jaringan mencakup informasi jaringan penting seperti geolokasi. 

Untuk melindungi infrastruktur perusahaan, pertama-tama perusahaan harus membuat kebijakan berdasarkan geografi tertentu, seperti peringatan jika lalu lintas berasal dari negara yang diembargo. Mampu mengidentifikasi sumber lalu lintas dapat sangat membantu dalam mendeteksi pelanggaran keamanan. Jika ada sumber yang tidak biasa, mungkin menjadi kunci untuk mitigasi sejak dini. 

4. Memahami Serangan dan Konteksnya

Data aliran lalu lintas memberi tim TI kemampuan untuk memahami serangan dan konteksnya. Data ini memberikan detail mulai dari asal serangan, alamat IP, port, atau protokol apa yang menyusun serangan tersebut. Konteks ini membantu mitigasi dengan kemampuan untuk memahami sifat serangan dengan lebih baik, sehingga filter yang tepat bisa diterapkan di lalu lintas jaringan. 

5. Menentukan Efektivitas Mitigasi 

Layanan dan teknologi mitigasi terkadang tidak mencapai cakupan penuh dan lalu lintas serangan dapat menghindari mitigasi sehingga jaringan perusahaan jadi terekspos. Penting sekali untuk menganalisis lalu lintas DDoS mana yang telah dialihkan untuk dihapus dan lalu lintas mana yang terlewat. 

Akan lebih baik lagi jika alat pemantauan dapat memantau ratusan titik pandang agar tahu seberapa cepat layanan mitigasi yang digunakan perusahaan mencapai cakupan penuh. Mitigasi DDoS yang tidak lengkap memungkinkan lalu lintas serangan mencapai jaringan yang ditargetkan. 

6. Melakukan Forensik Serangan

Banyak serangan DDoS yang memiliki pola. Peretasnya ada yang sudah berkali-kali melakukannya, tapi jejak mereka tidak selalu bisa dilacak. Solusi network monitoring yang andal memungkinkan tim IT melihat kembali ke data riwayat untuk memahami apakah serangan ini sudah pernah dialami sebelumnya? Apakah ada pola? Bagaimana cara mencegahnya sebelumnya?Diperlukan monitoring jaringan dengan alat pemantauan yang dapat diandalkan agar dapat mencegah serangan DDoS yang semakin canggih saja. Agar jaringan perusahaan tetap lancar, gunakan Netmonk, penyedia solusi pemantauan jaringan yang mampu bekerja secara komprehensif. Cari tahu info lengkap produknya di web Netmonk sekarang juga!