Application Programming Interface (API) merupakan alat yang memungkinkan pengembang membangun API dan aplikasi web yang kokoh, sehingga aplikasi saling berkomunikasi. API digunakan untuk mengambil, mengirim, dan bertukar informasi dari berbagai layanan web. Agar tetap lancar, dibutuhkan web/API monitoring yang dapat diandalkan.

Tanpa sadar, hampir setiap hari kita menggunakan API. Misalnya saat memesan tiket pesawat, belanja online, hingga mengecek cuaca hari ini. Lalu bagaimana cara web dan API monitoring dalam aplikasi modern? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Kenapa Web/API Perlu Dimonitor?

API ada di mana-mana dan terlibat dalam hampir semua hal yang kita sentuh secara digital saat ini. Mengingat hal ini, penting bagi pengembang untuk memantau API, terutama API yang penting bagi bisnis atau API yang dapat diakses dan digunakan oleh pengguna eksternal. Memantau API untuk pengguna internal juga penting, tapi tidak sekrusial API yang dapat diakses pengguna eksternal. 

Application performance sangat bergantung pada kondisi API. Bisnis berskala kecil mungkin belum membutuhkan pemantauan API secara menyeluruh, tapi beda halnya dengan bisnis berskala besar yang memerlukan wawasan berkelanjutan terkait performa API karena menangani ribuan karyawan internal dan lebih banyak lagi pelanggan eksternal. 

Memantau web/API memastikan bahwa perusahaan bisa segera mengetahui masalah yang menyebabkan waktu henti, bagaimana performa API, dan apakah API benar-benar gagal. Setiap titik API tidak dapat dipantau secara manual, karena itu dibutuhkan alat pemantauan API yang sangat membantu dalam mengerjakan berbagai tugas berulang secara otomatis. 

Dengan bantuan alat pemantauan API, maka waktu henti bisa dicegah. Dengan begitu, pengalaman pengguna akan ditingkatkan secara signifikan. Saat ini, pengalaman pengguna sangat penting bagi kesuksesan perusahaan, terutama dengan adanya media sosial yang memudahkan pelanggan untuk menyebarkan ulasan positif maupun negatif. API yang baik akan memuaskan pelanggan. 

Kelebihan API Monitoring

Seperti yang disebutkan sebelumnya, API semakin dibutuhkan seiring dengan semakin bertumbuhnya API selama dekade terakhir karena semakin banyak aplikasi modern yang tersedia di internet. Setiap hari kita menggunakan aplikasi, karena itu jika performanya tidak dipantau secara menyeluruh, maka performa aplikasi yang kita gunakan sehari-hari akan menurun, melambat, dan bahkan tidak bisa digunakan sama sekali. 

Kalau aplikasi melambat, pengguna akan dengan mudah mencari pilihan aplikasi lain yang menawarkan hal serupa. Perusahaan dapat kehilangan pelanggan hanya karena tidak memonitor API pada aplikasi modern dengan baik. 

Saat ini sudah ada alat pemantauan API yang mampu meringankan beban sumber daya manusia dengan metode yang canggih. Tak hanya itu, berinvestasi pada solusi pemantauan API ini juga lebih hemat biaya ke depannya. 

Panduan Monitoring Kerja Web/API pada Aplikasi Modern

API dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di berbagai level. Monitoring kerja web/API pada aplikasi modern secara umum dapat dibagi menjadi 3 level, yaitu: 

API Monitoring untuk Pemula

Memastikan bahwa API tetap berfungsi dan tersedia di semua jenis lalu lintas adalah alasan dasar kenapa API harus terus dipantau. Tim menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan sumber daya untuk membuat aplikasi yang hebat. Biasanya, masalah mulai muncul saat lalu lintas padat, tapi tergantung dari jenis API yang digunakan, masalah sebenarnya dapat terjadi kapan saja. 

Memantau ketersediaan waktu respons atau latensi adalah bentuk dasar pemantauan yang diterapkan. Pemantauan API terdiri dari berbagai bentuk dan tingkatan, tapi ketersediaan adalah yang paling mudah dan sederhana, sehingga paling tepat untuk pemula. Tujuan pemantauan API pada dasarnya adalah mengetahui adanya masalah. Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah mulai ada keluhan pelanggan. 

Pemantauan secara internal biasanya tidak cukup, terutama jika aplikasi semakin berkembang. Mungkin saja secara internal semua berfungsi baik, tapi ketika API dicek dari sisi pengguna, ternyata ada masalah yang perlu segera diselesaikan. Siapkan pemantauan secara eksternal dari lokasi atau wilayah pengguna. Dengan begitu, tim manajemen API akan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang performa API. 

API Monitoring Tingkat Menengah

Dengan mengambil ide dasar pemantauan API selangkah lebih maju, pemantauan API di level menengah mungkin diperlukan untuk API yang mencakup beberapa panggilan API atau prosedur multi langkah. Memantau respons dari titik akhir API saja mungkin tidak selalu memberi gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi. 

Meski sudah mendapat respons OK, tapi mungkin saja ada masalah dengan langkah-langkah di antaranya. Kesalahan mungkin saja terjadi di tengah-tengah, meskipun segala sesuatu di permukaan tampak baik-baik saja. Jika memantau seluruh proses, mungkin ada kesalahan yang tertimbun dan kurang terlihat. Jika tidak dicari, maka tim tidak akan benar-benar tahu apa yang terjadi pada API. 

Banyak API sekarang yang membutuhkan otorisasi dan autentikasi dalam beberapa tingkat untuk memastikan pertukaran data yang aman. Agar API tetap aman, maka perlu menggunakan API monitoring yang mendukung metode autentikasi dasar dan menengah. 

API Monitoring Tingkat Lanjut

Banyak yang masih menganggap API monitoring sama saja dengan monitoring web. Hanya karena di halaman web tampak baik-baik saja, tidak berarti semuanya berfungsi dengan baik. Nyatanya, API monitoring tidak semuanya sama seperti itu. Tapi ada kesamaannya, yaitu API dan web monitoring sama-sama terdiri dari banyak faktor yang membentuk performanya secara keseluruhan. 

Saat API tampak baik-baik saja, belum tentu semua lapisannya tidak bermasalah, karena itu dibutuhkan alat pemantauan API khusus. Agar dapat memahami performa API sepenuhnya, maka perlu menerapkan teknik pemantauan tingkat lanjut yang sesuai dengan cara penggunaan API masing-masing perusahaan. Ini termasuk menggunakan alat yang dapat mendukung pemeriksaan API setiap saat, selama 24 jam. 

Selain itu, API yang digunakan dalam bisnis dengan skala lebih besar memerlukan alat pemantauan yang hanya sekedar memantau permintaan dan respons. Sangat penting untuk memilih alat pemantauan yang mampu memantau beberapa hal di bawah ini:

  • metode autentikasi
  • jenis permintaan
  • ambang batas waktu
  • validasi konten
  • header
  • skrip khusus
  • mekanisme pemberitahuan. 

Semua faktor di atas perlu dipantau dan dikonfigurasi untuk memastikan alat pemantauan API berfungsi secara menyeluruh dan segera diberitahu jika terjadi kesalahan. Terakhir, akan lebih baik lagi jika alat pemantauan mampu memonitor dari lokasi eksternal untuk memastikan bahwa perusahaan dapat melakukan simulasi sedekat mungkin dengan pengguna. Agar aplikasi modern bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa waktu henti, dibutuhkan web/API monitoring yang dapat diandalkan. Netmonk dari Telkom Indonesia hadir dengan Netmonk Prime, yang menyediakan solusi pemantauan web/API secara menyeluruh. Sudah digunakan oleh berbagai perusahaan besar di Indonesia, langsung saja kunjungi web Netmonk untuk info produknya lebih lanjut.