Server downtime bisa sangat merugikan perusahaan karena dapat menyebabkan kehilangan pendapatan dalam jumlah besar. Lebih jauh lagi, server downtime dapat membuat bisnis kehilangan pelanggannya. DI bawah ini kita akan membahas tentang apa itu server downtime, penyebabnya, dampak dan bagaimana cara mencegahnya.
Apa Itu Server Downtime?
Server downtime adalah periode selama server tidak bisa berfungsi dengan baik. Situasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Apabila terjadi, server downtime bisa sangat merugikan bagi bisnis dan bisa juga merugikan pelanggan.
Contoh yang paling mudah dipahami adalah toko online. Pendapatan toko online hanya bisa didapat jika server mengalami uptime atau waktu aktif. Begitu server mengalami downtime, maka toko online tidak bisa mendapatkan penghasilan sama sekali. Jika downtime sering terjadi, pelanggan akan menganggap kita sebagai bisnis yang tidak bisa diandalkan.
Penyebab Server Downtime
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan server downtime. Di bawah ini adalah penyebab yang paling sering terjadi dan dianggap paling signifikan:
1. Eror pada Jaringan
Beberapa jenis kerusakan pada jaringan dapat menyebabkan server downtime. Sayangnya, ini cukup sering terjadi. Salah satu yang paling sering terjadi adalah pemadaman jaringan yang disebabkan karena kurangnya pasokan listrik. Pemadaman jaringan juga bisa terjadi karena terjadi kegagalan fungsi pada hardware.
2. Kesalahan pada Sumber Daya Manusia
Biasa juga kita kenal dengan human error, ini adalah kesalahan yang juga sangat mungkin terjadi. Manusia tidak sempurna dan mungkin saja melakukan kesalahan di waktu yang tidak diinginkan. Penyebab server mengalami kerusakan tak jarang karena kesalahan manusia.
Eror yang terjadi karena manusia terjadi karena hal yang beragam. Bahkan orang yang melakukannya pun bisa siapa saja. Bukan hanya orang baru, tapi bahkan para spesialis, para ahli coding yang paling paham akan cara kerja server, bisa saja melakukan kesalahan. Untungnya, kalau cepat disadari sumber masalahnya, maka bisa langsung diatasi dengan sangat mudah.
3. Back Up yang Rusak
Data yang hilang atau rusak secara tak terduga bukan hal yang jarang terjadi. Karena itu, sebaiknya kita mencegahnya dengan cara memiliki back up atau cadangan. Masalahnya, back up juga bisa rusak. Kita tidak bisa mengatasi server downtime dengan cadangan yang rusak. Terkadang, jika back up sudah rusak, maka akan butuh waktu lama untuk memperbaiki server seperti semula. Downtime mungkin akan berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
4. Ada Masalah di Software atau Hardware
Server sangat rentan terhadap error yang terjadi di dalam software. Penyebabnya sangat beragam, tapi biasanya disebabkan oleh kesalahan konfigurasi atau dokumen yang sudah rusak. Untuk mengatasinya, pastikan untuk melakukan konfigurasi software dengan baik dan tepat.
Masalah juga bisa berasal dari hardware. Perlu perhatian yang lebih untuk kipas hardware supaya tidak terjadi overheat. Begitu sudah overheat, maka akan mudah terjadi server downtime. Kekurangan asupan listrik juga bisa menjadi penyebabnya.
5. Serangan Siber
Penyebab server downtime yang terakhir ini adalah yang paling sering terjadi. Serangan dari hacker ternyata menjadi masalah yang paling dihindari oleh banyak server. Terkadang serangan siber bisa diatasi dengan mudah, tapi jika berhadapan dengan hacker yang selalu mencari celah, maka downtime akan berlangsung cukup lama.
Dampak Server Downtime
Jika sampai terjadi server downtime, dampaknya yang sangat jelas adalah langsung ke bisnis kita. Server downtime utamanya akan sangat berpengaruh pada bisnis yang membutuhkan akses secara konstan, misalnya online retailer.
Berikut ini adalah beberapa dampak server downtime yang sangat merugikan:
1. Merusak Reputasi Bisnis
Dampak yang pertama dari server downtime adalah dapat merusak reputasi bisnis kita. Pengunjung situs dan pelanggan akan mulai mempertanyakan apakah bisnis kita bisa diandalkan? Selalu ingat bahwa pelanggan pasti ingin mendapatkan layanan yang cepat dan tepat waktu.
Jika server mengalami downtime dan tidak bisa beroperasi, selama 10 menit saja, ini akan sangat berpengaruh pada reputasi bisnis. Kalau downtime berlangsung selama berjam-jam, tentu saja reputasi bisnis akan menurun tajam.
2. Berpengaruh Negatif pada Penjualan
Singkatnya, kalau pengunjung tidak bisa mengakses situs kita, maka mereka tidak akan bisa melakukan pembelian apa pun. Karena itu, server downtime akan sangat berpengaruh pada angka penjualan. Tentu akan berpengaruh langsung ke pendapatan. Jika terjadi selama berjam-jam, kerugian yang terjadi bisa mencapai angka yang sangat besar.
3. Menurunkan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Jika diperhatikan, bisnis yang sukses pasti memperhatikan loyalitas pelanggan. Hal ini bisa dicapai dengan cara memberikan produk dan layanan yang baik. Server downtime merupakan salah satu bentuk layanan yang tidak baik.
Saat server mengalami downtime, maka layanan pelanggan via online pun akan terhenti. Kita tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan, tidak bisa menjawab pertanyaan pelanggan, dan masih banyak lagi. Sangat wajar apabila pelanggan tidak puas dan ada kemungkinan bisnis akan kehilangan pelanggan.
Strategi Mencegah Server Downtime
Untuk mencegah terjadinya server downtime yang sangat merugikan, situasi ini bisa dihindari dengan melakukan beberapa cara paling efektif di bawah ini:
1. Melakukan Pengujian Backup Secara Reguler
Back up yang sudah ada harus dicek secara konstan, karena mungkin saja beberapa dari backup tersebut tidak berfungsi. Tes back up akan memastikan bahwa server selalu memiliki back up yang sudah diverifikasi dan bisa digunakan kapan pun back up dibutuhkan. Kita bisa menggunakan server yang terpisah untuk verifikasi.
2. Pantau Situs dan Aplikasi untuk Mencegah Server Downtime
Metode lain untuk mencegah downtime di server adalah dengan memonitor software dan situs. Dengan cara ini, kita akan mendapatkan gambaran komplit akan fungsi server. Ini akan mempermudah proses identifikasi dan mengenali masalah yang terjadi di server.
3. Pastikan Infrastruktur yang Digunakan Sesuai dengan Kebutuhan
Menyediakan infrastruktur komputasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita dapat menghindari kemungkinan terjadinya server downtime. Kita harus memastikan bahwa infrastruktur yang ada mampu menangani kebutuhan kita.
Dengan kata lain, kita perlu menyediakan kekuatan pada sistem komputer. Server yang lemah tidak akan bisa menangani tugas berat. Cepat atau lambat, server yang lemah akan menyebabkan server downtime.
Untuk menghindari server downtime, pastikan untuk menggunakan layanan server monitoring agar performa server selalu terpantau baik. Jika ada masalah, kita akan mengetahuinya sejak dini dan bisa mengatasinya secepat mungkin, tanpa menimbulkan masalah yang berkelanjutan.
Sebagai layanan monitoring jaringan terpercaya di Indonesia, Netmonk siap memantau kondisi jaringan komputer untuk memastikan kinerjanya berjalan dengan optimal. Netmonk hadir dengan uji coba selama 14 hari. Kunjungi situsnya dan dapatkan uji cobanya!
Referensi