Penyimpanan cloud digunakan di hampir seluruh sektor industri saat ini untuk menyimpan data penting dan sensitif. Jangan sampai dimasuki oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena itu dibutuhkan cloud monitoring yang dilakukan setiap saat agar selalu aman. Sebenarnya apa itu cloud monitoring dan kenapa pemantauan itu penting? Simak infonya di bawah ini. 

Apa Itu Cloud Monitoring?

Cloud monitoring adalah metode meninjau, mengamati, dan mengelola alur kerja operasional dalam infrastruktur TI berbasis cloud. Teknik manajemen manual atau otomatis mengonfirmasi ketersediaan dan kinerja situs web, server, aplikasi, dan infrastruktur cloud lainnya. Evaluasi berkelanjutan terhadap tingkat sumber daya, waktu respons server, dan kecepatan memprediksi kemungkinan kerentanan terhadap masalah di masa depan sebelum masalahnya muncul. 

Tipe Cloud Monitoring

Sistem cloud memiliki banyak komponen penggerak. Untuk mendapatkan performa terbaik, penting sekali untuk menjaga agar semuanya berjalan lancar. Jenis cloud monitoring yang paling utama adalah:

1. Monitoring Berbasis Data

Karena sebagian besar aplikasi cloud bergantung pada database, teknik ini dapat meninjau proses, query, ketersediaan, dan konsumsi sumber daya database cloud. Teknik ini juga dapat melacak query dan integritas data, memantau koneksi untuk menampilkan data penggunaan secara real-time. 

Untuk tujuan keamanan, permintaan akses juga dapat dilacak. Misalnya, detektor uptime dapat memberi peringatan jika ada ketidakstabilan pada database dan dapat membantu meningkatkan waktu respons resolusi sejak database mulai tidak berfungsi. 

2. Monitoring Website

Website adalah sekumpulan file yang disimpan secara lokal, yang kemudian mengirimkan file tersebut ke komputer lain melalui jaringan. Teknik pemantauan ini melacak proses, lalu lintas, ketersediaan, dan pemanfaatan sumber daya situs yang dihosting di cloud. 

3. Monitoring Jaringan Virtual

Jenis pemantauan yang ketiga ini membuat versi software teknologi jaringan seperti firewall, router, dan penyeimbang beban. Karena dirancang dengan software, alat terintegrasi ini dapat memberikan banyak data tentang cara mengoperasikannya. 

Jika ada satu router virtual yang lalu lintasnya penuh terus-menerus, misalnya, jaringan akan menyesuaikan diri untuk memberi kompensasi. Oleh karena itu, bukannya mengganti hardware, infrastruktur virtualisasi dengan cepat menyesuaikan diri untuk mengoptimalkan aliran data. 

4. Monitoring Penyimpanan Cloud

Teknik yang keempat ini melacak beberapa analitik secara bersamaan, memantau sumber daya penyimpanan, dan proses yang disediakan untuk mesin virtual, layanan, database, dan aplikasi. Teknik ini sering digunakan untuk menghosting software infrastructure-as-a-service (IaaS) dan infrastructure-as-a-service (IaaS) and software-as-a-service (SaaS). 

Untuk aplikasi ini, pemantauan penyimpanan cloud dapat digunakan untuk konfigurasi pelacakan metrik kinerja, proses, pengguna, database, dan penyimpanan yang tersedia. Pemantauan ini memberikan data untuk membantu jaringan fokus pada fitur yang berguna atau untuk memperbaiki bug yang mengganggu fungsionalitas. 

5. Monitoring Virtual Machine

Teknik berikutnya adalah simulasi komputer di dalam komputer, yaitu infrastruktur virtualisasi dan mesin virtual. Biasanya pemantauan ini diperluas di IaaS sebagai server virtual yang menampung beberapa desktop virtual. Aplikasi pemantauan dapat melacak pengguna, lalu lintas, dan status setiap mesin. Pengguna pemantauan mesin virtual ini dapat melacak pengguna, lalu lintas, dan status setiap mesin. 

3 Alasan Menggunakan Cloud Monitoring

Menerapkan pemantauan cloud dapat menjadi langkah strategis bagi perusahaan mana pun yang ingin meningkatkan operasi jaringannya. Berikut ini 3 alasan kuat untuk menerapkan cloud monitoring:

1. Mitigasi Kesenjangan Keterampilan

Platform cloud monitoring dirancang agar intuitif dan ramah pengguna, artinya platform tersebut dapat dioperasikan secara efektif oleh para profesional TI dengan berbagai tingkat pengalaman. Hal ini tentu sangat bermanfaat karena membantu menjembatani kesenjangan antara arsitek jaringan yang berpengalaman dan mereka yang baru di bidangnya. 

Dengan cloud monitoring, anggota tim TI yang kurang berpengalaman dapat melakukan tugas pemecahan masalah jaringan tingkat lanjut, memastikan kelangsungan operasional, dan memberikan waktu kepada anggota yang lebih berpengalaman agar bisa fokus pada masalah yang lebih kompleks. 

2. Jaminan Jaringan End-to-end

Di dalam lingkungan jaringan hybrid, menjaga visibilitas dan kontrol atas komponen lokal dan berbasis cloud dapat menjadi suatu tantangan. Cloud monitoring menawarkan solusi terintegrasi yang memungkinkan visualisasi lancar di seluruh jaringan. Pengawasan yang terpadu ini menghilangkan “swivel-chair approach”dalam mengelola berbagai sistem dan potensi hilangnya data-data penting. 

Dengan visibilitas yang menyeluruh, tim TI dapat secara proaktif mendeteksi dan menyelesaikan masalah sebelum masalah tersebut dapat berdampak pada operasional bisnis secara signifikan dan merugikan perusahaan. 

3. Penyederhanaan Vendor dan Penghematan Biaya

Mengelola jaringan hybrid seringkali melibatkan penanganan berbagai alat dan vendor, yang dapat menyebabkan kerumitan dan peningkatan biaya. Dengan mengadopsi solusi cloud monitoring, perusahaan dapat mengkonsolidasi alat manajemen jaringan mereka ke dalam lebih sedikit platform, atau bahkan cukup dengan satu platform saja. 

Cara di atas tidak hanya menyederhanakan proses pemecahan masalah jaringan saja, tapi juga dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan dengan mengurangi jumlah vendor dan biaya terkait. Pendekatan platform yang disederhanakan juga memastikan bahwa tim TI memiliki pandangan yang holistik terhadap jaringan, memungkinkan mereka mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengoptimalkan performa jaringan.

Keuntungan Cloud Monitoring

Berikut ini adalah beberapa keuntungan cloud monitoring berdasarkan beberapa sumber:

  1. Lebih hemat biaya
  2. Pemasangannya sederhana karena infrastruktur dan konfigurasi sudah ada.
  3. Pemasangannya cepat dan mudah.
  4. Sistem Anda tidak akan mengalami gangguan saat masalah lokal muncul, dikarenakan sumber daya bukan bagian dari server dan workstation organisasi Anda.
  5. Alat khusus (dan perangkat keras) dikelola oleh tuan rumah.

Baca juga: Cloud Server Monitoring

Cloud Monitoring Best Practices

  1. Identifikasi Metrik dan Peristiwa – Aktivitas apa yang perlu dimonitor? Tidak semua yang bisa diukur perlu dilaporkan, monitor metrik yang penting saja hingga intinya.
  2. Monitor Pengalaman Pengguna – Organisasi perlu mengetahui pengalaman pengguna saat menggunakan aplikasi berbasis cloud mereka. Monitor metrik seperti waktu respons dan frekuensi penggunaan untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kinerjanya. 
  3. Memisahkan dan Memusatkan Data – Organisasi Anda harus menyimpan data monitoring secara terpisah dari aplikasi dan layanan mereka, dan juga harus terpusat untuk memudahkan akses bagi pemangku kepentingan utama.

Cloud monitoring sangat penting, terutama dalam jaringan yang digunakan perusahaan agar produktivitas terus terjaga. Pastikan untuk menggunakan aplikasi atau software monitoring jaringan yang dapat diandalkan seperti Netmonk dengan produknya, Netmonk Prime, yang dapat digunakan untuk monitoring jaringan, Web/API Monitoring, dan juga Server Monitoring. 

Telah dipercaya lebih dari 1000+ perusahaan di Indonesia, di antaranya adalah Telkom Indonesia, Kominfo, IndiBox, IndiHome, dan lain-lain Netmonk dapat diandalkan untuk memberikan solusi monitoring terbaik untuk perusahaan Anda. Langsung saja kunjungi website kami untuk mencoba demonya selama 14 hari GRATIS dan meminta penawarannya dengan kami.

Referensi:

https://www.techopedia.com/definition/29862/cloud-monitoring

https://www.netapp.com/us/info/what-is-cloud-monitoring.aspx

https://stackify.com/cloud-monitoring/