Network bottleneck dapat memperlambat lalu lintas jaringan, sehingga menyebabkan perlambatan dan bahkan waktu henti pada aplikasi penting. Untungnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi hambatan ini sebelum jadi masalah besar, yaitu dengan memanfaatkan monitoring jaringan. Sebelumnya, mari pahami dulu apa itu network bottleneck. 

Memahami Network Bottleneck

Network bottleneck adalah kemacetan jaringan, masalah umum yang biasa dialami jaringan komputer. Kemacetan jaringan dapat menyebabkan penurunan performa secara signifikan. Kemacetan terjadi saat ada titik di jaringan di mana aliran data dibatasi, menyebabkan penundaan dan performa yang lambat. Mengidentifikasi kemacetan adalah langkah pertama dalam menyelesaikan masalah. 

Ada beberapa alasan mengapa kemacetan jaringan terjadi. Salah satu yang paling umum adalah jaringan yang kelebihan beban. Saat terlalu banyak data yang ditransfer melalui jaringan, maka dapat menyebabkan kemacetan, yang akhirnya mengakibatkan penundaan dan performa yang lambat. Penyebab umum lainnya adalah hardware yang ketinggalan zaman sehingga tidak dapat menangani volume transfer data yang besar. 

Agar bottleneck tidak terjadi, sangat penting untuk memantau lalu lintas jaringan dan menganalisis metrik kinerjanya untuk mengidentifikasi terjadinya kemacetan. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemantauan jaringan yang menyediakan data secara real-time terkait performa jaringan. Dengan menganalisis data, menemukan sumber kemacetan jadi lebih mudah. 

6 Cara Mengatasi Network Bottleneck

Memahami kemacetan jaringan sangat krusial untuk mengelola performa jaringan. Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi network bottleneck dengan optimal:

1. Memantau Lalu Lintas Jaringan

Ini adalah langkah penting dalam mengidentifikasi kemacetan jaringan. Dengan terus memantau lalu lintasnya, pengguna dapat menentukan perangkat atau aplikasi mana yang paling banyak menggunakan bandwith dan mana yang menyebabkan kemacetan jaringan paling parah. Dengan memantau lalu lintas jaringan, pengguna dapat mengambil langkah untuk mengatasinya dengan cepat. 

Sebagai contoh, pengguna menemukan bahwa perangkat tertentu menggunakan banyak bandwith. Pengguna pun menyelidiki apa penyebabnya dan mengambil langkah untuk mengurangi lalu lintas yang dihasilkan oleh perangkat tersebut. 

Kesimpulannya, memantau lalu lintas jaringan sangat penting dalam mengidentifikasi kemacetan. Dengan menggunakan alat pemantauan jaringan yang tepat, pengguna dapat mengidentifikasi sumber masalah dengan cepat dan mencari solusi untuk mengatasi masalah dengan secepat dan setepat mungkin. 

2. Menganalisis Perangkat Jaringan

Untuk mengidentifikasi kemacetan jaringan, menganalisis perangkat jaringan sangat penting. Cara ini melibatkan pemeriksaan perangkat jaringan secara berkala dan mengidentifikasi perangkat mana yang menyebabkan masalah. Perangkat yang dimaksud meliputi router, switch, hub, dan firewall. 

Saat menganalisis perangkat jaringan, pastikan apakah perangkat berfungsi dengan baik. Ini termasuk pengecekan konfigurasi, firmware, dan hardware perangkat. Jika salah satu komponen ini sudah usang atau tak lagi berfungsi dengan benar, hal ini dapat menyebabkan masalah jaringan. 

Salah satu cara untuk menganalisis perangkat jaringan adalah dengan menggunakan alat pemantauan jaringan. Alat ini dapat membantu mengidentifikasi perangkat mana yang menyebabkan masalah sekaligus memberi info terperinci tentang performa perangkat. Misalnya, alat pemantauan jaringan dapat menunjukkan jumlah lalu lintas yang melewati perangkat, penggunaan CPU, dan jumlah kesalahan yang dialami perangkat. 

Cara lain untuk menganalisis perangkat jaringan adalah dengan memeriksa log perangkat. Sebagian besar perangkat jaringan menyimpan log kejadian dan kesalahan. Memeriksa log ini dapat memberi wawasan berharga tentang apa yang menjadi penyebab masalah pada jaringan. 

3. Cek Kemacetan Jaringan

Saat mengalami performa jaringan yang lebih lambat dari biasanya, pemeriksaan kemacetan jaringan menjadi sangat penting. Kemacetan jaringan terjadi saat lalu lintas di jaringan terlalu banyak, yang menyebabkan penundaan dan kehilangan paket. Kemacetan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya terlalu banyak pengguna di jaringan, transfer data yang berlebihan, atau peralatan jaringan yang sudah usang. 

Mulailah dengan memantau lalu lintas jaringan menggunakan alat penganalisis jaringan untuk memeriksa kemacetan jaringan. Ini akan memungkinkan tim manajemen jaringan perusahaan untuk melihat perangkat mana yang menghasilkan lalu lintas paling banyak dan mengidentifikasi pola atau anomali. 

Cara mengecek kemacetan jaringan adalah dengan memeriksa tingkat pemanfaatan jaringan pada router dan switch yang digunakan. Jika tingkat pemanfaatannya tinggi secara konsisten, kemacetan jaringan kemungkinan menjadi penyebab performa yang lambat. Setelah mengecek kemacetan jaringan, maka bisa diteruskan dengan memutuskan langkah mengatasinya agar tidak menjadi semakin parah. 

4. Optimalkan Pengaturan Jaringan

Pemahaman tentang berbagai protokol dan konfigurasi yang dapat memengaruhi performa jaringan sangat penting untuk mengoptimalkan pengaturan jaringan. Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkannya adalah memastikan perangkat jaringan dikonfigurasi untuk menggunakan protokol dan standar terbaru, karena dapat meningkatkan performa dan mengurangi risiko kemacetan. 

Langkah kedua adalah mempertimbangkan untuk menggunakan pengaturan Quality of Service (QoS) untuk memprioritaskan lalu lintas jaringan. Ini dapat membantu memastikan bahwa aplikasi dan layanan penting menerima bandwith yang diperlukan dan mengurangi risiko kemacetan. 

Yang ketiga, pertimbangkan untuk menggunakan teknologi akselerasi jaringan seperti cashing dan kompresi. Teknologi ini dapat membantu mengurangi jumlah data yang perlu dikirim melalui jaringan, sehingga mengurangi risiko kemacetan. Misalnya, caching file yang sering diakses dapat membantu mengurangi jumlah data yang perlu dikirim melalui jaringan. 

Terakhir, pertimbangkan untuk menggunakan alat pemantauan jaringan guna mengidentifikasi dan memecahkan masalah kemacetan. Alat ini dapat membantu mengidentifikasi area jaringan yang mengalami masalah performa dan membantu menentukan akar penyebab masalah. 

5. Gunakan Pengaturan Quality of Service

Pengaturan QoS dapat membantu memprioritaskan lalu lintas jaringan dan mencegah kemacetan. Pengaturan QoS memungkinkan pengguna jaringan menetapkan tingkat prioritas yang berbeda untuk berbagai jenis lalu lintas, seperti suara, video, atau data. Ini dapat membantu memastikan bahwa lalu lintas yang signifikan diberi prioritas daripada lalu lintas yang kurang penting. 

Untuk menggunakan pengaturan QoS, pertama-tama perlu mengidentifikasi dulu jenis lalu lintas yang digunakan di jaringan perusahaan dan menentukan kepentingannya. Misalnya, lalu lintas suara dan video mungkin lebih penting daripada lalu lintas data, jadi perlu memprioritaskannya. 

6. Upgrade Hardware Jaringan

Memperbarui hardware jaringan adalah cara lain untuk menghindari terjadinya network bottleneck. Hardware yang lebih baru dirancang dengan teknologi lebih terkini dan mampu menangani lalu lintas data yang lebih banyak. Biasanya, hardware terbaru juga menyediakan fitur keamanan yang lebih baik. Jangan lupa untuk memilih hardware jaringan yang sesuai dengan kebutuhan jaringan, agar menemukan yang paling tepat, spesifikasinya pas dengan apa yang dibutuhkan. Network bottleneck sangat memengaruhi layanan perusahaan terhadap permintaan pelanggan. Karena itu, diperlukan alat pemantauan jaringan yang dapat diandalkan seperti Netmonk dari Telkom Indonesia agar mencegah terjadinya kemacetan. Produknya, Netmonk Prime, telah digunakan berbagai perusahaan di tanah air. Simak info lengkapnya sekarang juga di website Netmonk!