Digitalisasi bisnis adalah mengubah data dan informasi analog menjadi bentuk digital. Ini termasuk dokumen kertas, laporan, foto, video, kartu identitas, dan berkas audio. Contohnya adalah mengubah faktur fisik menjadi format PDF atau sejenisnya dengan pemindai. Penggunaan jaringan dalam bisnis semakin dibutuhkan, karena itu diperlukan monitoring jaringan dengan alat yang andal.

Di bawah ini kita akan membahas bagaimana network monitoring dapat membantu proses digitalisasi bisnis agar dapat berjalan mulus. Ikuti langkah-langkahnya untuk kesuksesan bisnis Anda!

1. Menilai Postur Keamanan Jaringan Perusahaan

Sebelum memulai proyek transformasi digital apa pun, perusahaan perlu mengevaluasi postur keamanan jaringan saat ini. Artinya, perlu mengidentifikasi aset jaringan, kerentanan, ancaman, dan persyaratan kepatuhannya. Gunakan alat seperti pemindaian jaringan, pemindai kerentanan, pengujian penetrasi, dan audit keamanan untuk melakukan penilaian ini. 

Dengan melakukan pengujian di atas, perusahaan dapat memprioritaskan sasaran keamanan jaringan perusahaan, lalu menyelaraskannya dengan tujuan bisnis dan merencanakan strategi keamanan jaringan. Jaga agar langkah-langkah keamanan jaringan tetap mutakhir dan lakukan pelatihan rutin untuk staf TI. 

Teknologi yang baru diadopsi dalam transformasi digital memastikan semua alat keamanan diperbarui untuk menangani ancaman jenis baru. Sesi pelatihan rutin diperlukan agar staf tetap mengikuti praktik dan protokol keamanan yang terbaru. Memanfaatkan keamanan dan pemantauan jaringan sangat penting untuk transformasi digital yang sukses. Terapkan enkripsi data untuk perlindungan yang komprehensif. 

2. Terapkan Kontrol Keamanan Jaringan

Setelah menilai postur keamanan jaringan, perusahaan perlu menerapkan kontrol keamanan jaringan untuk melindungi jaringan dari akses yang tidak sah, pelanggaran data, dan serangan siber. Kontrol keamanan jaringan adalah kebijakan, prosedur, dan teknologi yang mengatur operasi keamanan jaringan. 

Beberapa contoh kontrol keamanan jaringan adalah firewall, software antivirus, enkripsi, autentikasi, kontrol akses, dan pencadangan. Perusahaan harus memilih kontrol keamanan jaringan yang sesuai dengan arsitektur, ukuran, dan kompleksitas jaringan, serta memperbaruinya secara berkala. 

Saat ini, peretas bergerak dan berkembang begitu pesat sejalan dengan pesatnya teknologi. Jika perusahaan tidak menerapkan kontrol keamanan jaringan, terlalu banyak risiko yang harus dihadapi. Mulai dari penyalahgunaan data hingga bocornya informasi sensitif dan rahasia seperti data personal dan finansial. Jangan biarkan ini terjadi pada pelanggan perusahaan Anda.

3. Monitor Kinerja dan Aktivitas Jaringan Perusahaan

Keamanan jaringan dan pemantauan selalu berjalan beriringan. Tim TI perusahaan perlu memantau kinerja dan aktivitas jaringan untuk memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan baik, mendeteksi adanya anomali atau insiden, dan menanggapinya dengan cepat. Perusahaan dapat menggunakan alat monitoring jaringan seperti software, penganalisis jaringan, manajemen log, dan sistem peringatan untuk memantau jaringan. 

Tak hanya itu saja, penting bagi perusahaan untuk menetapkan dasar keamanan jaringan, yang merupakan ukuran standar perilaku dan kinerja normal jaringan. Dengan cara ini, tim TI dapat membandingkan status jaringan saat ini dengan standar yang sudah ditentukan dan mengidentifikasi jika ada penyimpangan. Misalnya jika kinerjanya jauh di bawah standar, tentu ada sesuatu yang harus ditemukan penyebabnya dan segera diatasi agar tidak mengganggu operasional jaringan. 

4. Analisis Data dan Wawasan Jaringan Perusahaan

Pemantauan jaringan menghasilkan banyak data dan wawasan yang dapat membantu tim TI perusahaan meningkatkan keamanan jaringan dan mendukung transformasi digital bisnis. Perusahaan dapat menggunakan alat seperti analisis data, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk menganalisis data dan wawasan jaringan perusahaan.

Alat-alat di atas dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola, tren, dan korelasi, mengoptimalkan kinerja dan efisiensi jaringan perusahaan, mengotomatiskan tugas keamanan jaringan perusahaan, dan meningkatkan kecerdasan keamanan jaringan. 

Analisis data jaringan menawarkan berbagai manfaat, salah satunya pengambilan keputusan perusahaan yang lebih baik. Analisis data historis dapat mengidentifikasi tren yang menginformasikan keputusan strategis. Pendekatan berbasis data ini menghasilkan keputusan yang dapat lebih diandalkan dan akurat. 

Analisis data juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional. Aktivitas perusahaan dapat disederhanakan dengan mengidentifikasi hambatan dan inefisiensi dalam bisnis, dengan cara memeriksa data proses. Karena itu, diperlukan jaringan yang kuat agar bisa memperoleh analisis data terbaik. Monitoring jaringan sangat penting agar analisis tetap berjalan cepat dan akurat. 

5. Berikan Edukasi pada Pengguna Jaringan dan Pemangku Kepentingan 

Keamanan dan monitoring jaringan bukan hanya masalah teknis saja, tapi juga masalah sumber daya manusia. Perusahaan perlu memberikan edukasi kepada pengguna jaringan dan pemangku kepentingan tentang pentingnya keamanan dan pemantauan jaringan, praktik dan pedoman terbaik, serta peran dan tanggung jawab. 

Perusahaan dapat menggunakan alat seperti program pelatihan, kampanye untuk meningkatkan awareness, dan mekanisme umpan balik untuk memberikan edukasi kepada pengguna jaringan dan pemangku kepentingan. 

Selain itu, perusahaan juga harus menumbuhkan budaya keamanan dan pemantauan jaringan yang menghargai kolaborasi, komunikasi, dan peningkatan yang berkelanjutan. Jika semua pengguna memahami cara menggunakan jaringan dan menjaga keamanan dengan benar, maka jaringan akan lebih aman dari serangan siber. 

6. Tinjau dan Perbarui Keamanan dan Monitoring Jaringan Perusahaan

Keamanan dan pemantauan jaringan tidak bersifat statis, tapi dinamis. Tim TI perlu meninjau dan memperbarui keamanan dan pemantauan jaringannya secara berkala untuk mengikuti perubahan dan tantangan transformasi digital. Perusahaan dapat menggunakan alat seperti audit, evaluasi, dan laporan untuk meninjau dan memperbarui keamanan dan pemantauan jaringan. 

Tim TI juga sangat disarankan untuk meminta masukan dari pengguna dan pemangku kepentingan jaringan, belajar dari pengalaman keamanan dan pemantauan jaringan, dan mengadopsi teknologi serta teknik keamanan dan pemantauan jaringan yang baru. 

Jika keamanan dan pemantauan jaringan tidak ditinjau dan diperbarui secara berkala, ada banyak akibat yang sangat mengganggu. Mulai dari kemacetan lalu lintas jaringan dan kepadatan di bandwith, sehingga jaringan akan bekerja dengan sangat lambat, yang tentunya mengganggu kegiatan operasional semua pengguna jaringan. 

Akibat lain dari jaringan yang tidak ditinjau dan diperbarui adalah teknologinya yang sudah ketinggalan jaman. Karena itu, jaringan sudah tidak dapat menangani tugas-tugas baru yang lebih modern dan membutuhkan berbagai detail baru. Jika perusahaan ingin tetap kompetitif di industrinya, maka tidak bisa melewatkan hal ini. 

Setiap bisnis mau tak mau harus memasuki era digital dan beradaptasi dengan setiap perkembangannya. Jaringan yang digunakan perusahaan menjadi salah satu kunci transformasi digital yang lancar. Kegiatan operasional yang konsisten dan stabil sangat bergantung dari jaringan, karena itu harus terus dipantau selama 24 jam setiap harinya. Untuk mewujudkan digitalisasi bisnis yang optimal, diperlukan alat monitoring jaringan yang dapat diandalkan seperti Netmonk. Telah dipercaya oleh lebih dari 1000 perusahaan di tanah air, tentu layanannya tidak diragukan lagi. Kunjungi web Netmonk untuk mengetahui info layanan lengkapnya!