Tak sedikit perusahaan yang mengalami kesalahan saat memantau jaringan mereka. Sering kali kesalahan ini berujung sangat mengganggu, padahal penyebabnya hanya karena kesalahan perhitungan yang relatif sederhana. Kesalahan pada monitoring jaringan memang mudah dilakukan, tapi umumnya sulit dan makan waktu lama untuk memperbaikinya.
Supaya bisa menghindari kesalahan yang dapat merugikan operasional perusahaan ini, kita akan membahas kesalahan umum apa saja yang sering dilakukan dalam pemantauan jaringan, lengkap dengan cara menghindarinya.
1. Desain Jaringan yang Buruk
Salah satu kesalahan paling merugikan yang sering dilakukan oleh manajer operasional TI adalah mengabaikan perencanaan dan desain arsitektur jaringan perusahaan. Jaringan yang dirancang dengan buruk dapat menyebabkan kemacetan, latensi, waktu henti, pelanggaran keamanan, dan masalah kepatuhan.
Untuk mencegah hal ini, tim TI harus mematuhi praktik terbaik untuk desain jaringan, seperti menilai kebutuhan dan tujuan saat ini dan di masa mendatang, memilih topologi jaringan, protokol, dan perangkat yang tepat. Selain itu, penting juga untuk menerapkan pengulangan, penyeimbangan beban, dan mekanisme failover, mengelompokkan jaringan ke dalam zona yang aman, serta mendokumentasikan dan memperbarui konfigurasi serta kebijakan jaringan perusahaan.
Terapkan beberapa langkah keamanan yang kuat seperti firewall, sistem deteksi intrusi, dan kontrol akses yang kuat untuk melindungi dari akses yang tidak sah dan potensi serangan. Selain itu, pantau jaringan secara proaktif menggunakan alat yang tepat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan segera, mencegah potensi masalah, dan memastikan kinerjanya optimal.
Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah mengedepankan pelatihan yang berkelanjutan bagi tim TI yang baru. Dengan begitu, anggota tim baru tetap dapat memahami bagaimana cara mendesain jaringan yang kuat dan aman agar minim kesalahan dan tetap kokoh.
2. Monitoring Jaringan yang Tidak Memadai
Sebagai manajer operasional TI, penting sekali untuk tidak mengabaikan betapa pentingnya monitoring jaringan. Monitoring jaringan merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan status dan kinerja komponen dan layanan jaringan perusahaan. Tanpa pemantauan jaringan yang tepat, masalah penting mungkin tidak akan terdeteksi. Contohnya pemadaman, pelambatan, akses yang tidak sah, masalah penggunaan sumber daya, atau umpan balik pengguna.
Untuk menghindari masalah ini terjadi, perusahaan perlu berinvestasi pada alat dan proses monitoring jaringan yang tepat. Ini termasuk memilih metrik dan indikator yang relevan, menyiapkan peringatan dan pemberitahuan, menetapkan garis dasar dan ambang batas, melakukan analisis akar penyebab dan pemecahan masalah, serta membuat dan meninjau laporan dan dasbor jaringan.
Bagaimana caranya bisa mengetahui di mana masalah terjadi? Bagaimana caranya tahu peningkatan apa yang diperlukan? Bagaimana caranya tahu saat ada yang rusak? Tentu saja dengan memantaunya. Untuk memilih alat yang monitoring yang tepat, pastikan membandingkan beberapa alat dengan fitur-fitur yang dibutuhkan perusahaan.
3. Keamanan Jaringan yang Tidak Memadai
Penting sekali untuk tidak meremehkan risiko dan ancaman terhadap keamanan jaringan perusahaan. Keamanan jaringan merupakan praktik melindungi jaringan dari akses yang tidak sah, penyalahgunaan, atau kerusakan. Keamanan jaringan yang lemah dapat menjadi bencana, karena akibatnya bisa sangat fatal. Mulai dari data penting hilang, infeksi malware, denda karena pelanggaran regulasi, pelanggan yang frustrasi, dan lain-lain.
Agar bisa menghindari masalah ini, pastikan untuk menerapkan berbagai langkah dan kontrol keamanan jaringan yang diperlukan seperti enkripsi data saat transit dan saat tidak digunakan, menerapkan patch dan pembaruan secara berkala, mengonfigurasi firewall dan VPN yang benar, menerapkan kata sandi dan autentikasi yang kuat, serta mendidik karyawan di tim TI tentang praktik terbaik keamanan jaringan.
Seiring berkembangnya teknologi, ancaman keamanan siber pun ikut bertumbuh, bahkan bermutasi jauh lebih cepat dari sebelumnya. Tim keamanan siber yang mengambil pendekatan reaktif terhadap ancaman digital terbaru akan terus-menerus tertinggal, sehingga tidak mampu mengatasi kerentanan jaringan dan membahayakan seluruh operasional perusahaan.
Sebaiknya gunakan alat monitoring jaringan yang menawarkan pemantauan lebih dari sekedar cara tradisional. Dengan begitu, tindakan pengamanannya tidak hanya reaktif, tapi proaktif, sebelum masalah di jaringan menjadi besar. Jika anomali ditemukan sejak dini, tim TI dapat menanganinya dengan cepat tanpa berdampak ke waktu aktif jaringan.
4. Tertinggal Saat Teknologi Berkembang
Jaringan juga perlu inovasi. Teknologi yang digunakan jaringan terus berkembang, sehingga teknologi monitoring jaringan yang digunakan juga perlu berkembang bersamanya, sehingga mampu menawarkan visibilitas yang lebih baik. Dengan tidak memanfaatkan teknologi monitoring jaringan yang baru dirilis, artinya perusahaan membiarkan diri mereka rentan terhadap masalah jaringan.
Salah satu penyebabnya adalah karyawan perusahaan merasa lebih nyaman dengan alat dan solusi yang digunakan, karena itu sering kali merasa enggan untuk mengubah atau meningkatkannya. Padahal jika tidak melakukannya, jaringan perusahaan akan sangat berisiko terhadap berbagai masalah yang mungkin mengancam. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya pilih alat monitoring jaringan yang menyediakan pembaruan secara berkala terhadap sistem dan teknologinya.
Inovasi jaringan merupakan penerapan teknologi, metode, atau praktik baru yang dapat meningkatkan kinerja, keamanan, atau keandalan. Tidak menerapkan inovasi jaringan dapat mengakibatkan hilangnya tren terbaru, tertinggal dari pesaing atau standar industri, pemborosan sumber daya, waktu, dan uang, penurunan kualitas, dan keterbatasan skalabilitas.
Agar tetap selalu update dengan teknologi terbaru, tim TI perusahaan juga penting untuk mencari tahu solusi dan alternatif potensial, menguji, dan menerapkan alat yang terbaik. Selain itu, ukur dan optimalkan hasil dan dampak, belajar dari keberhasilan dan kegagalan, serta mendorong kreativitas dan eksperimen.
5. Tidak Merencanakan Pertumbuhan Jaringan
Fokus pada kinerja jaringan perusahaan saat ini memang sangat penting, tapi tidak cukup. Tim TI juga perlu mempersiapkan jaringan untuk menghadapi apa yang mungkin terjadi di jaringan ke depannya. Setiap perubahan yang direncanakan perlu dipertimbangkan saat merencanakan strategi monitoring jaringan.
Ini artinya memproyeksikan seperti apa kondisi jaringan nantinya dan mempertimbangkan bagaimana penambahan pada jaringan dapat memengaruhi aktivitas operasional perusahaan secara keseluruhan. Hampir semua perusahaan pasti ingin berkembang, entah itu secara bertahap ataupun besar-besaran. Karena itu, penting untuk memilih alat monitoring jaringan yang punya kemampuan skalabilitas.
Alat monitoring jaringan yang dapat diskalakan dapat digunakan untuk memantau jaringan kecil, misalnya rumah pintar, sampai lingkungan bisnis global yang luar biasa besar. Begitu tiba saatnya untuk memperluas jaringan, maka perusahaan akan mendapatkan lapisan skalabilitas ekstra. Tim TI jadi dapat mengumpulkan jutaan metrik dari ratusan ribu perangkat, layanan, dan aplikasi. Penting sekali menghindari 5 kesalahan umum dalam monitoring jaringan di atas agar bisa tetap berkembang sebagai perusahaan yang kompetitif. Gunakan solusi monitoring yang andal seperti Netmonk, yang telah dipercaya lebih dari 1000 perusahaan di Indonesia. Cari tahu layanan selengkapnya di website Netmonk sekarang juga!