Internet of things atau kepanjangan dari IoT merupakan istilah yang semakin dikenal di era digital seperti sekarang ini. Istilah IoT sendiri dicetuskan pertama kalinya oleh Kevin Ashton, co-founder dari Auto-ID Center di MIT, pada presentasi yang dibuatnya untuk Procter & Gamble (P&G) pada tahun 1999. Namun jauh sebelum Ashton mengungkapkan gagasannya tersebut, sekitar tahun 1970 an istilah tentang perangkat yang terhubung itu sudah ada di bawah monikers yang menyematkan internet dan komputasi yang luas. Dalam artikel yang dimuat Technopedia dijelaskan bahwa Internet of things (IoT) merupakan sebuah konsep computing yang menggambarkan gagasan benda fisik yang terhubung ke internet dan mampu mengidentifikasi ke perangkat lain. Namun secara sederhananya, internet of things adalah menghubungkan benda ataupun perangkat ke internet.

Bagaimana Cara kerja IoT?

Dalam artikel yang ditulis oleh Alexander S. Gillis menyebutkan bahwa ekosistem IoT terdiri dari perangkat pintar berkemampuan web yang menggunakan prosesor tertanam, sensor, dan perangkat keras komunikasi untuk mengumpulkan, mengirim, dan bertindak berdasarkan data yang mereka peroleh dari lingkungan mereka. Perangkat IoT berbagi data sensor yang dikumpulkan dengan menghubungkan ke gateway IoT, tempat data dikirim ke cloud untuk dianalisis. Kadang kali, perangkat ini berkomunikasi dengan perangkat lainnya dan bertindak berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari satu sama lain.

Semakin banyaknya perangkat IoT diciptakan dan hadir ke dalam kehidupan kita, banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan. Namun, tahukah Anda dibalik kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan oleh perangkat-perangkat IoT tersebut, sebagian diantaranya dapat melacak keberadaan dan aktivitas online penggunanya yang memungkinan dapat mengacu pada resiko keamanan. Hal ini karena perangkat IoT mengumpulkan banyak data yang kemungkinan dapat diretas dan disalahgunakan dalam beberapa cara. Untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi, maka pentingnya mengamankan perangkat Internet of Things (IoT) diperlukan. Berikut ini adalah cara-caranya yang dikutip dari artikel yang ditulis oleh Claudio Buttice di Techopedia.

1. Pikirkan Keamanan IoT sebelum Membeli Perangkat

Cara pertama adalah sebelum Anda membeli sebuah perangkat, pikirkan juga keamanan IoT nya. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah-masalah yang mungkin terjadi. Jadi, selalu investigasi atau selidiki keamanan dan reputasi dari sebuah perangkat dan keamanan sistem sebelum membelinya. Tanyakan pertanyaan seperti : apakah perangkat yang Anda beli memiliki layanan terkelola PKI bawaan? Apakah sudah sesuai dengan TLS/SSL dan enkripsi?

2. Simpan Perangkat Pada Jaringan yang Terpisah

Untuk menghindari ancaman dari hacker yang dapat mencuri informasi pribadi anda, simpan perangkat di jaringan yang terpisah. Hal ini karena smartdevice seperti halnya smart home ataupun smart kitchen terhubung ke internet yang bisa memberikan akses kepada hacker untuk melihat informasi kita secara mudah. Bagaimana caranya? Anda dapat mengatur beberapa jaringan pada banyak router, dan semakin banyak tersegmentasi maka semakin sulit pula bagi para penjahat cyber mendapatkan akses anda.

3. Lindungi Perangkat dengan password

Cara selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah gunakan password untuk melindungi perangkat Anda terutama smartdevice yang melalui akun yang terhubung atau offline interface (antarmuka offline). Pastikan sering mengganti password untuk lebih menjaga keamanannya. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, simbol dan angka agar lebih aman dan ingat jangan gunakan password lama yang sudah pernah digunakan. Selain itu, jangan gunakan satu password untuk berbagai akun terutama akun email dan sosial media.

4. Perbarui Firmware

Cara pertama yaitu selalu perbarui firmware Anda. Apa yang dimaksud dengan firmware? Firmware adalah program perangkat lunak atau set instruksi diprogramkan pada perangkat hardware. Patch dirilis setiap saat untuk mengatasi kerentanan potensial, sehingga memperbarui firmware setiap saat sangat penting untuk dilakukan. Jika pembaruan otomatis perangkat tidak tersedia, maka ada cara lain yaitu Anda bisa mengunduh dan menginstal firmware terbaru dari sumber yang terpercaya. Unduhlah dari situs resmi langsung dari produsen perangkatnya.

5. Amankan Jaringan Utama

Cara selanjutnya ini dapat dikatakan sebagai rencana cadangan yang juga tidak kalah penting. Kenapa? Hal ini karena jika hacker tetap bisa masuk ke dalam sistem keamanan Anda, pastikan data sensitif anda dilindungi bulletproof shield. Maka jawaban yang paling tepat untuk ini adalah firewall. Bukan hanya membantu Anda untuk menjaga hacker sampai ke jaringan Anda, tapi juga dapat mencegah perangkat yang terinfeksi mengirimkan kembali informasi pribadi Anda dengan menolak lalu lintas yang tidak sah.Itulah cara mengamankan perangkat Internet of Things. Jangan lupa untuk mengunjungi website Netmonk untuk mendapatkan informasi tentang teknologi, solusi dan produk monitoring jaringan yang tepat untuk perusahaan Anda. Dapatkan juga free trial Netmonk Basic sebagai alat monitoring jaringan untuk perusahaan Anda.

Referensi :

Internet of Things (IoT)

6 Tips for Securing an IoT Device

Firmware

What is internet of things (IoT)?